Sukses

Kisah 8 Pelatih Asing Persib yang Dipecat Menghantui Mario Gomez

Posisi pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, rawan usai Persib kalah dari PSMS.

Jakarta - Takluknya Persib dari PSMS Medan pada laga kedua penyisihan Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (21/1/2018), bisa membawa masalah buat pelatih Mario Gomez. Kalau pelatih asal Argentina tersebut gagal tak bisa mengubah hasil negatif tersebut, posisinya sebagai arsitek bakal rawan digoyang.

Catatan sejarah menunjukkan, Persib tak pernah sukses saat dinakhodai pelatih asing. Sudah delapan arsitek impor lengser dengan cara tidak mengenakkan. 

Delapan pelatih yang pernah singgah di Persib tersebut antara lain Marek Janota/Polandia (1982), Marek Andre Sledzianowski/Polandia  (2003), Juan Antonio Paez/Cile (2003-2004), Arcan Iurie Anatolievici/Moldova (2006-2007), Darko Daniel Janackovic/Serbia (2 bulan di tahun 2010), Jovo Cuckovic/Serbia (2010), dan Drago Mamic/Kroasia (2011), dan terakhir Dejan Antonic (2016).

Cerita yang dialami Dejan Antonic terasa paling memilukan. Datang ke Persib dengan rasa percaya tinggi, pelatih yang sebelumnya menukangi Pelita Bandung Raya tersebut meyakini ia bisa mengulang sukses Djadjang Nurdjaman, yang mempersembahkan gelar Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.

Nakhoda asal Serbia tersebut pada musim 2014 jadi buah bibir karena sukses meloloskan PBR yang berstatus klub semenjana ke semifinal ISL. Ia sempat digadang-gadang jadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan Alfred Riedl seusai gagal Piala AFF 2014.

Dejan didatangkan dengan harapan bisa membantu proses regenerasi di Tim Pangeran Biru. Ia dikenal sebagai pelatih yang senang memberdayakan pemain muda. Tekanan sudah dirasakan Dejan di masa awal kepemimpinannya.

Bobotoh mulai sering membanding-bandingkan dirinya dengan Djanur, terutama ketika Persib hanya menjadi runner-up di turnamen Bali Island Cup dan Torabika Bhayangkara Cup. Di dua ajang tersebut, Atep dkk. kalah bersaing dari Arema Cronus.

Apesnya langkah Persib tersendat di laga-laga awal Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Maung Bandung seret kemenangan.

Pada laga pembuka di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, mereka hanya bermain 1-1 melawan Sriwijaya FC. Selanjutnya Hariono cs. hanya memetik hasil draw 1-1 di markas Pusamania Borneo FC. Sempat meraih kemenangan di kandang atas Bali United 2-0, berikutnya performa Persib kembali melempem dengan hasil imbang 0-0 kontra Madura United.

Dejan Antonic memprotes wasit saat mendampingi timnya melawan Bhayangkara Surabaya United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (11/6/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Kinerja pemain-pemain bawaan Dejan layaknya Juan Belencoso, Kim Kurniawan, Hermawan, serta David Laly jadi perhatian bobotoh.

Posisi Dejan kian sulit setelah Persib dihajar Bhayangkara Surabaya United 1-4 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Ia sempat bersitegang dengan bobotoh seusai pertandingan. Lantaran tidak tahan dengan tekanan, Dejan Antonic memutuskan mengundurkan diri.

"Saya tidak merasa nyaman bekerja di bawah tekanan seperti ini," ucap mantan pelatih Pro Duta dan Arema IPL tersebut. Manajemen Persib menujuk asisten pelatih, Herrie Setyawan, sebagai caretaker di dua laga, yakni saat menghadapi Mitra Kukar (2-1) dan Persegres Gresik United (1-2). Djadjang Nurdjaman akhirnya comeback menukangi Persib.

Melihat kasus Dejan, rasanya Mario Gomez tidak boleh meremehkan hasil negatif di turnamen prakompetisi. Tekanan dari bobotoh mulai terasa ketika Dejan gagal mempersembahkan gelar turnamen mini Bali Island Cup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mematahkan Mitos

Saat mendarat di Bandung, Mario Gomez diyakini bisa sukses bersama Persib. Pemain legendaris Tim Pangeran Biru, Robby Darwis meyakini, Mario Gomez bisa meraih pencapaian lebih baik dari pelatih asing-pelatih asing sebelumnya.

Rekam jejak Gomez yang berhasil membawa klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim juara Piala AFC membuat sejumlah orang kagum. Bagaimana tidak, raihan tersebut menjadi JDT menjadi klub asal Malaysia pertama yang bermain meraih gelar di level Asia.

Prestasi tersebut diharapkan bisa menular saat Gomez melatih Persib musim depan. Terlebih, sejauh ini belum ada pelatih asing yang mampu meraih prestasi bersama Persib.

"Menurut saya, pelatih asing Persib kali ini Mario Gomez) sudah punya prestasi bagus. Dia berhasil menjadi juara Liga di Malaysia dan Piala AFC bersama JDT. Melihat kriteria tersebut, dia tidak perlu diragukan lagi," ujar Robby Darwis kepada Bola.com.

"Saat ini, tinggal bagaimana manajemen memberikan kepercayaan kepadanya. Saya optimistis dia dapat memecahkan rekor buruk pelatih asing di Persib, tetapi kita harus bersabar. Apabila musim pertama belum juara, jangan langsung dipecat," ujar Robby menambahkan.

Bukan bermaksud mengabaikan pencapaian Gomez di Negeri Jiran, namun melatih Persib bisa dibilang susah-susah gampang.

Persib merupakan klub terkaya di Indonesia. Injeksi pendanaan dari Konsorsium PT Persib Bandung Bermartabat yang dipimpin pengusaha gila bola, Glenn Sugita, membuat pelatih-pelatih yang menukangi Maung Bandung leluasa melakukan belanja pemain.

Namun, konsekuensinya sang arsitek wajib memberikan prestasi. Bobotoh Persib dikenal rewel bicara pencapaian tim.

Jika tim kesayangannya penampilannya jeblok, mereka tak segan-segan melakukan aksi teror ke pelatih. Djadjang Nurdjaman merasakan benar tekanan itu di kompetisi Liga 1 2017.

Keberhasilannya mengantarkan Persib menjadi juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 seakan tak diingat oleh suporter. Ketika Persib terseok-seok di Liga 1 2017, ia jadi objek makian.

Djanur bahkan sempat terlibat konfrontasi langsung dengan bobotoh. Dalam sebuah sesi wawancara dengan stasiun televisi lokal, pelatih yang juga legenda hidup Tim Maung Bandung, menyerang balik bobotoh.

Ia menilai, tak sepantasnya diperlakukan bak pesakitan karena sudah berbuat banyak untuk Persib, bahkan sejak jadi pemain. Keputusannya mundur jelang putaran kedua dipicu rasa tidak nyaman. "Saya diminta keluarga untuk mundur. Mereka tidak tega dengan apa yang saya alami," ujar Djadjang.

Mario Gomez wajib belajar dari pengalaman yang dialami pendahulu-pendahulunya kalau mau punya karier panjang di Persib.

Usai timnya ditekuk PSMS Gomez mencoba tidak panik.

 

"Saya bangga dengan permainan karena mereka sudah bekerja keras. Para pemain berusaha menciptakan peluang dan berjuang hinga akhir pertandingan untuk setidaknya menjadikan keadaan kembali imbang atau bahkan menang," ujar Mario Gomez seusai laga.

 

Jika Persib kembali menelan kekalahan tentu pelatih kelahiran 27 Februari 1957 harus bersiap mengeluarkan jurus pembelaan diri. Mengingat tekanan kepada dirinya akan makin kencang.

3 dari 3 halaman

Bersitegang dengan Manajemen

Di awal masa kepemimpinannya, Mario Gomez sempat bersitegang dengan manajemen.

Pelatih Persib asal Argentina itu mengeluhkan ketiadaan lokasi latihan yang permanen untuk Atep dkk. Dampaknya, hampir setiap hari pemain harus menjalani latihan di lokasi yang berubah-ubah.

Di mata Mario Gomez, hal ini cukup memengaruhi persiapan sebuah tim, terutama untuk Persib yang bisa dibilang sedang membentuk tim baru pasca kedatangan beberapa pemain baru untuk kompetisi musim 2018.

"Ya mengenai keluhan pelatih, sudah kami bahas bersama Pak Glenn Sugita (Direktur Utama PT PBB) dan Pak Teddy Tjahyono (Direktur PT PBB). Tapi, memang rata-rata lapangan yang ada di Bandung milik instansi, jadi harus koordinasi dan sabar. Bukan kami diam dan tidak memperhatikan," jelas Zaenuri Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB.)

Zaenuri menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi ke instansi yang memiliki lapangan untuk menentukan pilihan. "Kalau mereka setuju, akan ada renovasi. Akan tetapi, hal itu butuh waktu," kata Zaenuri.

Zaenuri mengakui saat ini pihak manajemen sedang menjajaki beberapa lapangan seperti Si Jalak Harupat, GBLA, Sesko AD, Secapa AD, Lapangan Arcamanik, termasuk Stadion Siliwangi untuk memastikan lapangan mana yang akan menjadi pilihan tempat penggawa Persib belatih.

"Stadion Persib Sidolig pernah direncanakan dikelola oleh kami termasuk mes pemain. Tapi, sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Birokrasi kan tidak gampang. Kami sendiri sudah siap, tapi karena stadion milik instansi, kami tidak bisa melakukan apa-apa," ujar Zaenuri.

Di sisi lain, Persib terlihat belum terlalu agresif di bursa transfer jelang musim 2018. Gomez baru mendatangkan dua pemain asing Bojan Malisic (bek) dan Oh In-kyun (gelandang).

Nama terakhir disebut dinilai bukan pemain impor kelas Persib. Selain berusia uzur (33 tahun), Oh In-kyun tak pernah mentas di klub-klub elite Tanah Air.

Patut dicatat Persib baru saja ditinggal Raphael Maitimo (Madura United), Vladimir Vujovic (Bhayangkara FC), dan Shoei Matsunaga.

Eks bintang Premier League, Michael Essien dan Ezechiel Aliadjim N'Douassel jadi pemain asing tersisa di Persib.

Bojan Malisic menjadi kekuatan Persib Bandung musim 2018. (Bola.com/Muhammad Ginanjar)

Di sektor lokal, keputusan Persib memboyong balik Airlangga Sucipto dan Eka Ramdani dipertanyakan. Sinar kebintangan keduanya tak lagi mengilap seperti beberapa tahun silam.

Airlangga lebih banyak jadi pemain cadangan di Sriwijaya FC. Sementara itu, Eka terakhir tercatat membela klub papan bawah, Persela Lamongan.

Mungkin hanya nama Victor Igbonefo, rekrutan anyar Persib yang dinilai wah. Stoper naturalisasi kelahiran Nigeria itu terakhir berkiprah di klub Liga Thailand, Nakhon Ratchasima.

Dengan sokongan dana berlimpah, bobotoh berharap klub pujaannya menjadi The Dream Team di Liga 1 2018. Sayangnya, hal itu belum terlihat hingga saat ini. Nafsu belanja Maung Bandung kalah mentereng dibanding Madura United, Sriwijaya FC, dan Persija Jakarta.

Terlalu dini memang menilai hasil kerja Mario Gomez. Peluang Persib belum tertutup di Piala Presiden 2018. Mereka masih punya kans lolos ke babak berikutnya jika bisa menang di laga pamungkas Grup A melawan PSM Makassar.

Pencapaian di Piala Presiden yang sifatnya turnamen pemanasan tak bisa jadi dasar menilai Gomez. Ajang sesungguhnya yang mempertaruhkan nama baik klub adalah Liga 1 2018. Pertanyaannya, apakah bobotoh dan manajemen klub bisa cukup sabar menanti buah kerja keras nakhoda asal Argentina itu?

Sumber: Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.