Sukses

SOROT BINTANG: Marko Simic, Mesin Gol Harapan Persija

Marko Simic kini menjadi idola baru Persija dan juga sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Marko Simic di jagat sepak bola Indonesia langsung melambung usai membela Persija di Piala Presiden 2018. Tak banyak yang menyangka Simic bisa cepat melesat dan bahkan memberi pengaruh yang besar di Persija.

Tak lain gol-gol indah yang disumbang striker berusia 30 tahun ini yang membuat fans Persija bahkan publik sepak bola Indonesia langsung jatuh cinta. Bagaimana tidak, dia mencetak 11 gol sepanjang gelaran Piala Presiden. Ini termasuk jumlah gol terbesar di gelaran Piala Presiden.

Dua dari 11 gol yang dicetaknya juga sangat penting yaitu dilesakkannya saat Persija melawan Bali United di partai final Piala Presiden. Gol yang dicetak Marko Simic juga bukan sembarangan. Dia mencetaknya dengan gaya.

Satu gol Simic di final Piala Presiden dicetak lewat sundulan kepala. Dia menyambar umpan silang yang dilepaskan Rezaldi "Bule" Hehanusa. Sedangkan gol kedua dicetaknya lewat tendangan salto manfaatkan umpan Rohit Chand.

Sebelumnya, gol-gol Simic tercipta sejak fase grup. Penyerang asal Kroasia tersebut sudah menorehkan 3 gol di Grup D. Sementara itu, pada babak perempat final, penyerang asal Kroasia ini menorehkan dua gol ke gawang Mitra Kukar.

Pemain 30 tahun ini semakin buas pada semifinal leg I melawan PSMS Medan. Simic menorehkan hattrick dan membantu Persija Jakarta menang 4-1 atas tim Ayam Kinantan.

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bali United pada final Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Persija menang 3-0 atas Bali United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Simic menorehkan gol kesembilan pada semifinal leg II ketika Persija Jakarta menang 1-0 atas PSMS Medan. Gol tercipta setelah Marko Simic mendapat umpan matang dari Riko Simanjuntak.

Tak ada lawan yang bisa menghentikan Super Simic. Bahkan Bali United pun menyebut kekalahan timnya di final gara-gara eks striker Melaka United itu.

“Selamat untuk Persija. Kita melakukan beberapa kesalahan. Simic menjadi pembeda di babak pertama. Ada kesalahan di babak pertama dari bola mati. Babak kedua sudah berusaha tampil bagus,” ujar pelatih Bali United, Hans-Peter Schaller.

“Dia (Marko Simic) pemain bagus. Striker yang sangat berkualitas. Dia membuat perbedaan untuk Persija,” ucapnya menambahkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penerus Tradisi Striker Tajam

Melihat ketajaman Simic, publik sepak bola Indonesia mau tak mau akan teringat dengan striker Belanda yang membela Bali United musim lalu, Sylvano Comvalius. Pemain yang hijrah ke Liga Thailand itu juga bikin heboh sepak bola Indonesia.

Dia melewati rekor gol yang pernah dicetak Peri Sandria, eks striker Bandung Raya di era perserikatan. Dia mencetak 37 gol di Liga 1 musim lalu atau unggul tiga gol dari torehan Peri Sandria.

Apakah Simic bisa meneruskan tradisi striker tajam atau melewati torehan Comvalius? Kapten Bali United, Fadil Sausu menyiratkan jika Simic tipikal striker yang sulit dihadang. Dengan begitu, dia bisa mencetak jumlah gol berapapun di Liga 1 nanti.

“Menurut saya, Simic penyerang yang sangat kuat. Dia merupakan striker yang dibutuhkan setiap tim di lini depan,” papar Fadil.

Simic sendiri sebenarnya tak paham betul dengan sepak bola Indonesia. Namun setelah gabung Persija, dia baru paham dengan kebesaran klub yang dibelanya.

"Setelah tanya teman saya yang tahu soal Persija, saya baru tahu betapa besar klub ini dan saya langsung mempertimbangkan tawaran mereka," katanya.

Striker Persija Jakarta, Marko Simic berselebrasi sebagai pemain terbaik usai laga final Piala Presiden 2018 melawan Bali United di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). Persija menang 3-0 atas Bali United. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Persija mengikat Simic dengan durasi kontrak dua tahun. Dengan begitu, Simic bakal tetap membela Persija hingga musim depan atau dijual  jika ada klub yang meminatinya.

Apapun itu, Simic sekarang menjadi tumpuan harapan bagi Persija Jakarta. Ketajamannya sudah memberi bukti satu trofi Piala Presiden. Apa selanjutnya?

3 dari 3 halaman

Membela Timnas

Yang kini menghebohkan yaitu soal kemungkinan Simic membela Timnas Indonesia. Padahal, dia belum genap dua bulan berada di Indonesia.

Dia sudah memikat hati publik sepak bola Indonesia berkat gol-gol yang dicetaknya.Sebelum Piala Presiden, Simic sudah memukau di turnamen Suramadu Super Cup 2018 dimana dia membukukan dua gol. Lalu, pemain berusia 30 tahun ini menyumbang satu gol saat mengikuti Boost SportsFix Super Cup 2018 di Malaysia. Pada perhelatan segitiga ini, Simic berhasil membawa Persija keluar sebagai kampiun.

Sinar Simic kian terang di Piala Presiden 2018. Mantan bomber Melaka United di Liga Malaysia tersebut mencatatkan 11 gol untuk membawa timnya meraih gelar juara.

Total, Simic mengoleksi 14 gol sepanjang turnamen pramusim. Di daftar top scorer Piala Presiden, Simic surplus enam gol atas pesaing terdekat yakni gelandang Bali United, Stefano Lilipaly.

Selain meraih gelar top scorer Piala Presiden, Simic banjir penghargaan lainnya. Jebolan Timnas Kroasia U-21 ini juga dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, meraih gelar pencetak gol terbanyak Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Bomber Macan Kemayoran ini berhasil mencetak 11 gol. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Simic mengantongi Rp 150 juta untuk trofi pencetak gol terbanyak. Adapun, Rp 250 juta turut masuk ke rekeningnya buah hasil dari pemain terbaik turnamen.

"Saya sangat senang dan bangga dengan dua penghargaan ini. Yang penting kemenangan ini kami persembahkan kepada suporter Jakmania,” ujar Simic.

Simic mengaku tidak menolak jika ditawari untuk mengikuti proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Bomber bertubuh gempal ini memiliki hasrat besar untuk membela Timnas Indonesia.

“Bila saya diminta PSSI untuk bermain di Timnas Indonesia, itu akan menjadi kebanggaan. Bermain untuk timnas merupakan kehormatan bagi pemain sepak bola. Kalau Indonesia membutuhkan, saya ada di sini,” ujar Simic.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.