Sukses

5 Pemain Terbaik Manchester City Era Sheikh Mansour

Gelontoran uang mengubah Manchester City menjadi tim menakutkan.

Liputan6.com, Jakarta Nyaris 10 tahun sejak kedatangan Sheikh Mansour, Manchester City benar-benar disulap jadi tim menakutkan di Inggris. Taipan asal Timur Tengah tersebut tak segan mengeluarkan uang banyak untuk mendatangkan para pemain bintang.

Namun hasilnya sepadang. Beragam trofi sudah memenuhi lemari The Citizens. Terbaru adalah Piala Liga Inggris 2018. Ini merupakan gelar ketujuh City di bawah rezim Mansour. 

Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran para pemain bintang yang didatangkan ke Etihad. Mulai dari Robinho, Sergio Aguero, David Silva, hingga Kevin de Bruyne. Mereka ikut menorehkan tinta emas bagi perjalanan sejarah Manchester City di era Mansour. 

Namun dari sederet bintang yang minghuni City, siapakah lima terbaik yang dimiliki City? 

5. Kevin De Bruyne

De Bruyne baru saja menjadi salah satu pemain terbaik di duniamusim ini. Manajernya mengatakan baru-baru ini bahwa dia dianggap bahkan bisa menantang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo untuk Ballon d'Or.

Gelandang Belgia itu bisa mengendalikan pertandingan, mendikte permainan dan mengirimkan umpan manis untuk rekannya di depan. Dia memiliki 11 gol musim ini dan masih banyak lagi assist, hanya Mohamed Salah yang tampil istimewa di Inggri.

Dia bergabung dengan City pada 2015 dan telah menjadi playmaker utama sejak saat itu. Dia kini merupakan salah satu sosok vital di balik kecemerlangan Man City di bawah Pep Guardiola dan tinggal tunggu waktu memenangi Liga Inggris.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

4. Yaya Toure

Toure menjadi kekuatan yang tak terbendung di lini tengah City. Dia adalah gelandang paling kuat dan luar biasa sejak Patrick Vieira meneror EPL bersama Arsenal.

Gol Toure ke gawang Stoke City di final Piala FA 2011 mengamankan trofi pertama era Sheikh Mansour. Lalu, 20 gol liga yang luar biasa juga membantu City mengalahkan Liverpool untuk gelar liga 2014.

Gelandang Pantai Gading itu memiliki 82 gol untuk City, catatan yang luar biasa untuk gelandang box-to-box. City membantunya memenuhi kemampuannya dan dia membantu mereka mencapai tingkat yang diinginkan oleh pemilik dan fans.

 

 

 

3 dari 5 halaman

3. Vincent Kompany

Kompany adalah salah satu rekrutan pertama di bawah Sheikh Mansour dan tidak pernah berpikir untuk pergi. Dia ditakdirkan sebagai salah satu kapten terbesar Liga Inggris bersama John Terry dan Steven Gerrard.

Pada masanya tidak ada yang lebih baik dengan kualitas kepemimpinan Kompany. Ingat sundulannya yang mengalahkan Manchester United di salah satu derby Manchester terbesar dalam sejarah? Itu sangat penting bagi City untuk memenangkan gelar liga pertama dalam 44 tahun.

Bek Belgia itu menjadi kapten pada awal 2011/2012, setelah gantikan Carlos Tevez. Dia vokal di belakang, dan kehadirannya menenangkan rekan-rekan setimnya. Namun catatan cederanya sedikit menghambat. Kompany belum membuat lebih dari 15 penampilan liga sejak 2014/2015.

 

 

4 dari 5 halaman

2. Sergio Aguero

Sempat diragukan di awal musim, Aguero nyatanya masih penting buat City. Gol pembukanya ke gawang Arsenal kemarin jadi peran vital di balik keberhasilan City raih Piala Liga. Itu adalah gol ke 30 musim ini.

Jelas gol itu bukti kemampuan dan kemauan Aguero untuk bungkam kritik. Dia nyaris selalu konsisten, setidaknya dia selalu mengemas 30 gol dalam 4 dari 7 musimnya bersama City.

Berbagai penghargaan juga diraihnya, seperti Golden Boot 2014/2015 dengan 26 gol liga. Dia sejauh ini sudah mengemas 199 total gol hanya dalam 288 penampilan. Aksinya membuktikan kalau dia finisher alami di dunia pada abad ke-21.

 

 

5 dari 5 halaman

1. David Silva

Datang dari Valencia, Silva sempat diprediksi akan sulit menyesuaikan diri dengan permainan fisik Liga Inggris. Namun tak lama-lama, dia segera mulai membuktikan diri dengan memenangkan 3 pemain terbaik bulanan Inggris berturut-turut pada Oktober 2010 hingga Desember 2010.

Pergerakan dan kemampuan Silva untuk menemukan ruang telah hampir tak ada bandingannya sejak tiba di Inggris. Penggemar City beruntung bisa mengagumi pesepak bola kelas dunia tersebut.

Seperti Aguero, Silva sempat diragukan saat kedatangan Guardiola. Namun pada usia 32 tahun nyatanya ia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, dan bahkan memulai musim dengan 8 assist dalam 14 pertandingan. Barcelona dan Real Madrid sering tertarik untuk membawanya kembali ke Spanyol, namun Silva tidak pernah peduli dan selamanya akan dikenang sebagai legenda City di era terhebatnya.

Eka Setiawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.