Sukses

Reaksi PSSI dan Liga Setelah Piala AFF 2018 Gunakan Format Baru

Piala AFF 2018 akan memakai format baru dengan sistem pertandingan kandang tandang sejak babak penyisihan grup.

Jakarta Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menyatakan, undian Piala AFF 2018 kemungkinan akan digelar di Indonesia pada 2 Mei 2018. Dengan memakai format baru, Piala AFF akan akan menjadi tantangan bagi PSSI dan PT LIB.

"Tahun ini Piala AFF menggunakan format baru. Setiap grup diisi lima negara dengan sistem kandang tandang setengah kompetisi. Jadi dengan format ini memungkinkan ada fleksibilitas antara Timnas Indonesia dan kompetisi," kata Joko, Selasa (6/3/2018) di Jakarta.

Pada Piala AFF 2016, babak penyisihan grup digelar di dua negara sebagai tuan rumah. Baru pada babak semifinal dan final digelar dengan sistem kandang tandang.

"Ini akan menjadi tantangan bagi kami dan tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin untuk kami mengombinasikan AFF saat kompetisi berlangsung," lanjutnya.

Piala AFF 2018 yang dijadwalkan pada 8 November-15 Desember menjadi salah satu agenda besar Timnas Indonesia pada 2018, selain Asian Games. Oleh sebab itu, PSSI dan PT LIB merasa tertantang untuk mengatur ritme aktivitas timnas dengan kompetisi. Apalagi, jadwal kompetisi kemungkinan mundur sampai akhir Maret.

"Kami mengerti bahwa jika kick-off Liga pada 18 atau 24 Maret dan selesai bulan Oktober, baru berjalan 24 pekan, sementara kompetisi ini seharusnya berjalan dengan 34 minggu," kata Joko menjelaskan.

Dengan mundurnya kompetisi, PSSI memiliki skenario jadwal pertandingan dipadatkan. Namun, semua itu juga harus disesuaikan dengan hal lain terkait sponsor dan televisi pemegang hak siar. 

Soal kepastian itu, PSSI akan membahas dengan klub dan operator pada RUPS PT LIB pada 8 Maret.

"Nah jika kami mendorong agar kompetisi sekurang-kurangya 28 minggu atau 30 minggu, maka kompetisi akan berakhir pada bulan November atau awal Desember. Soal ini, kami harus berdiskusi dengan klub terkait dengan implementasi TC Timnas Indonesia," tegasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.