Sukses

MotoGP: Bos Tech 3 Yakin Yamaha Tak Akan Gaet Zarco

Tech 3 ingin tetap mengikutsertakan Zarco di MotoGP 2019.

Liputan6.com, Losail - Nama Johann Zarco sudah lama disebut-sebut sebagai calon pengganti Valentino Rossi jika pensiun dari MotoGP. Namun, keinginan Zarco untuk memperkuat tim pabrikan akan sulit karena Yamaha masih menginginkan Rossi.

Masa depan Rossi bersama Yamaha di MotoGP sendiri memang belum ada kepastian. Kontrak yang berlaku saat ini hanya sampai musim 2018. Namun, pernyataan terbaru Rossi mengindikasikan bahwa ia akan terus balapan hingga musim 2020.

Artinya, tak akan ada tempat kosong di paddock Yamaha hingga musim 2020. Itu karena Maverick Vinales sudah lebih dulu memperpanjang kontraknya hingga 2020. Dengan begitu, sulit bagi Zarco untuk mewujudkan keinginannya memperkuat tim pabrikan Yamaha.

Apalagi, Tech 3 dan Yamaha sudah memutuskan berpisah usai MotoGP 2018. Mulai musim 2019, Tech 3 akan menjadi bagian dari keluarga KTM. Bos Tech 3, Herve Poncharal ingin mengikutsertakan Zarco dalam proyeknya. Itu karena ia percaya tak akan ada tempat di Yamaha untuk pembalap Prancis tersebut.

"Tak ada keraguan bahwa rencana ini tak akan bisa terjadi dengan Yamaha. Saya pikir Zarco diam-diam bermimpi Maverick akan pergi ke tempat lain atau Valentino pensiun setelah musim ini. Tapi, meski Rossi belum memperpanjang kontrak secara resmi, ia tahu Rossi akan bertahan. Jadi, tak ada tempat bagi Zarco di tim pabrikan Yamaha dalam waktu dekat," ujar Poncharal, dikutip Speedweek.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Layak di Tim Pabrikan

Zarco yang terikat kontrak dengan Tech 3 hingga MotoGP 2018 adalah pembalap yang sukses mencuri perhatian pada musim 2017. Berstatus rookie dan hanya memperkuat tim satelit, pembalap berusia 27 tahun itu mampu bersaing dengan pembalap-pembalap papan atas.

Statistiknya adalah tiga podium, dua pole position, dan empat kali fastest lap dalam 18 balapan. Mengoleksi 174 poin dan finis di urutan keenam klasemen, Zarco pun berhak menyandang status sebagai Rookie of the Year MotoGP 2017.

"Saya katakan berulang kali sebelum akhir 2017, jika Zarco tak mendapatkan kontrak yang layak untuk 2019, maka ada yang tidak beres dalam dunia kita. Setelah tampil di MotoGP, ia sukses melewatinya, ia berada di podium dalam dua balapan terakhir 2017. Yang ia butuhkan adalah motor pabrikan yang kompetitif untuk memperjuangkan gelar," tegas Poncharal.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Zarco di Semua Kelas

125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin

Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin

MotoGP: 17 balapan, 0 menang, 3 podium, 2 pole, 4 fastest lap, 174 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.