Sukses

MotoGP 2018: Siapa Bisa Hentikan Marquez?

Liputan6.com, Losail - MotoGP 2018 sudah bergulir sejak Jumat (16/3/2018). Balapan paling sohor di jagat ini dimulai dengan latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Qatar yang dimulai di Sirkuit Losail.

Andrea Dovizioso langsung mencuri perhatian karena berhasil menjadi yang tercepat di FP1. Dia unggul dari Valentino Rossi dan Marc Marquez yang berada di posisi kedua dan tiga.

Meski begitu, nama Marquez tetap menjadi pembalap yang paling disorot kiprahnya musim ini. Memang, pecinta MotoGP bakal selalu menanti aksi Valentino Rossi yang sudah teken kontrak baru hingga 2020. Rossi adalah legenda. Siapapun akan selalu menanti aksi pembalap berusia 39 tahun ini. Marquez yang sedang di atas angin saja tetap respek dengan Rossi.

"Sangat luar biasa bagaimana Rossi bisa menemukan motivasi karena dia tahu MotoGP itu sangat menuntut dan dia tahu harus berada di level atas," kata Marquez.

Di luar itu, publik tentu menunggu-nunggu apakah Rossi bisa hentikan dominasi Marquez musim ini. Atau mungkin Dovizioso yang kalah tipis dari Marquez musim lalu bakal balas dendam dan merebut tampuk juara MotoGP musim ini dari "Baby Alien".

Semua itu masih harus ditunggu sampai 19 seri ke depan. Balapan musim ini lebih berat karena Dorna selaku pemegang hak ekslusif MotoGP menambah satu seri di Thailand yang berlangsung 7 Oktober mendatang.

Maka itu, kans juara tak hanya dilihat dari penampilan satu hingga 5 seri awal. Namun penentuan juara harus ditunggu hingga akhir musim, kecuali jika ada satu pembalap yang mendominasi di MotoGP musim ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Semakin Dewasa

Saat baru muncul pertama kali di MotoGP, Marc Marquez terkenal sebagai pembalap yang super berani. Dia tak pernah gentar untuk mengambil resiko jatuh meski itu berpotensi membuatnya kehilangan banyak poin.

Formula membalap dengan brutal bisa membawa Marquez jadi juara di MotoGP 2013 dan 2014. Bahkan, dia sempat mendominasi 10 seri awal MotoGP pada 2014 sebelum akhirnya kehilangan poin di MotoGP Australia.

Meski begitu, Marquez mulai kehilangan kehebatannya saat terlalu banyak jatuh di MotoGP 2015. Karena kecerobohannya itu, dia harus rela kehilangan gelar juara MotoGP. Dia harus "menyerahkan" gelar kepada Jorge Lorenzo dan puas berada di posisi ketiga klasemen.

Pada 2015, gelar juara diperebutkan dua pembalap Movistar Yamaha yaitu Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Sedangkan Marquez malah dianggap bikin gara-gara sehingga Rossi kehilangan kesempatan juara di MotoGP Malaysia pada November 2015.

Sejak 2016, Marquez mulai dewasa. Dia kini membalap dengan penuh perhitungan dan tak mau serampangan lagi. Didukung dengan motor yang mumpuni dari Honda, Marquez pun sukses merebut juara di MotoGP 2016 dan 2017.

Menuju MotoGP 2018, tanda-tanda dia merebut gelar juara tiga kali beruntun pun mulai nampak. Dengan demikian, dia bakal merebut gelar MotoGP nya yang ke-5.

Di usianya yang baru genap 25 tahun, torehan 5 gelar tentu luar biasa. Dia bakal melewati rekor pembalap legendaris seperti Geoof Duke, John Surtees, Hailwood dan Eddie Lawson.

Hanya ada dua pembalap yang masih di atas Marquez jika juara yaitu Giacomo Agostini (9) dan Valentino Rossi (7). Rasanya dalam waktu 5 tahun ke depan, dua pembalap legenda itu bisa dilewati. Mungkinkah?

3 dari 3 halaman

Statistik Marquez

Apa yang dilakukan Marquez selama 5 musim di MotoGP sangat luar biasa. Marquez sudah memenangi balapan sebanyak 35 kali atau sekitar 38 persen dari 90 balapan yang sudah diikutinya.

Dia juga rebut podium sebanyak 63 kali atau 70 persen dari total balapan yang diikutinya. Jumlah pole positions Marquez juga ukir rekor yaitu 45.

Bandingkan dengan torehan Rossi. Presentase kemenangan Rossi hanya 29 persen. Sedangkan presentase podium yang didapatkannya 62 persen.

Dengan capaian seperti ini, Marquez dalam beberapa komentarnya tidak menyiratkan berambisi menyapu bersih rekor. Dia seakan hanya ingin menikmati balapan saja.

"Saya tak mau memikirkan soal jumlah gelar atau nama atau batas," ujarnya.

Marquez memang pembalap sejati. Dia membuat hal yang mustahil menjadi memungkinkan. Dia pernah melewati 32 pembalap dalam 20 lap saat merebut juara Moto2 di 2012.

"Dia memang orang gila, tapi dalam arti yang baik. Setiap orang bicara makhluk asing dan sekarang hanya ada satu makhluk asing, sedangkan yang lain nomral," ujar pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow.

Marc Marquez (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini