Persija Terancam Jadi Tim Musafir, Ismed Sofyan Khawatir

Jakarta - Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, khawatir jika Macan Kemayoran kembali terusir dari Jabodetabek. Dia mengkhawatirkan dampak negatif yang muncul untuk tim maupun pemain. 

Manajemen Persija tengah berusaha mendapatkan izin menggunakan satu dari tiga stadion di Jakarta dan sekitarnya untuk menggelar laga kandang Liga 1 2018. Mereka menggunakan stadion di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dijadikan opsi terakhir bagi Persija. 

Tiga stadion yang dilirik Persija adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Patriot Bekasi, atau Pakansari Cibinong. Ketiga stadion tersebut akan menjadi venue Asian Games 2018 pada Agustus dan membuat Persija kesulitan mendapatkan izin untuk menggunakan stadion itu.

Sebagai alternatif terakhir, Direktur Utama Persija, Gede Widiade, sudah bertemu Bupati Bantul, Suharsono, dan mendapatkan sambutan hangat untuk menggunakan Stadion Sultan Agung Bantul sebagai homebase. Namun, upaya untuk mendapatkan stadion yang berada di Jabodetabek tetap menjadi prioritas manajemen.

Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, berharap agar Persija tak lagi harus menjalani laga kandang usiran seperti yang pernah dialami pada musim 2016. Saat itu mereka harus bermain di Stadion Manahan Solo. Ismed mengungkapkan dampak negatif yang timbul jika Persija kembali jadi tim musafir di luar Jabodetabek.  

"Tentu saja ini sangat berpengaruh kepada tim. Sudah seharusnya kami bisa bermain di Jakarta atau sekitarnya dengan dukungan penuh dari The Jakmania. Jika kami harus bermain di luar jakarta, tentu ini akan mengganggu karena biasanya kami mendapatkan dukungan puluhan ribu suporter dan akhirnya hanya mendapatkan dukungan dari maksimal sekitar tiga sampai 4.000 orang," ujar kapten sekaligus bek kanan Persija Jakarta itu.

Persija berharap opsi terakhir untuk menggunakan stadion di luar Jakarta hanya terjadi ketika tidak ada kegiatan berkaitan dengan Asian Games 2018 di ketiga stadion yang ada di Jakarta dan sekitarnya.