Sukses

Buffon Ungkap Alasan Terbesar Kembali ke Timnas Italia

Liputan6.com, Manchester - Kiper veteran Juventus, Gianluigi Buffon menjawab kritik tak sedap soal kembalinya dirinya ke dalam skuat Timnas Italia. Ia menegaskan, alasannya kembali bukan demi penghormatan, melainkan karena ia merasa masih berguna bagi Tim Azzurri.

Buffon sebelumnya sudah menyatakan pensiun dari timnas usai kalah dari Swedia di babak play-off Piala Dunia 2018, November silam. Saat itu, ia menangis sejadi-jadinya karena Italia gagal lolos ke Rusia.

Namun, pelatih interim Timnas Italia, Luigi Di Biagio menilai Buffon tidak pantas menyudahi kariernya bersama timnas dengan cara menyedihkan demikian. Ia juga menyebut bahwa sosok kiper 40 tahun itu masih sangat dibutuhkan.

Karena itu, untuk dua laga persahabatan melawan Argentina, Jumat (23/3/2018), dan Inggris, Selasa (27/3/2018), ia pun dipanggil kembali untuk memperkuat Gli Azzurri.

“Sudah jelas bahwa ini bukan sekadar testimonial, karena (alasan) itu tidak akan membuat saya tertarik. Saya kembali karena saya berguna bagi tim. Saya datang ke sini dengan antusiasme yang tinggi,” kata Buffon saat sesi konferensi pers jelang laga melawan Argentina, yang akan digelar di Stadion Ethihad, Manchester.

Buffon yakin dirinya dapat membungkam pihak-pihak yang mengkritiknya lewat penampilan di dua laga persahabatan nanti.

“Sebagai orang yang sabar, saya yakin dalam beberapa pekan ke depan, mereka yang menuliskan ‘jangan kembali’, akan berbalik menulis sesuatu yang sama sekali berbeda,” ujarnya.

Selain Buffon, Italia sejatinya masih memiliki dua kiper tangguh, yakni Gianluigi Donnarumma dan Mattia Perin. Namun, keduanya harus bersabar menunggu Buffon berhenti bermain.

“Saya ini memang sudah 40 tahun, tapi saya masih kiper nomor satu di Juventus,” ucap Buffon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sampai Piala Eropa 2020?

Menyusul kembalinya Buffon ke Timnas Italia, banyak yang memprediksi bahwa ia tetap akan bertahan sampai gelaran Piala Eropa 2020.

“Saya kira orang-orang membuat perkiraan dari situasi ini. Saya tahu peran yang saya mainkan. Saya tidak tahu adalah laga terakhir saya akan bersama Juventus atau Italia. Yang saya tahu adalah bahwa saya akan mengakhirinya dalam keadaan yang tenang dan sederhana. Saya memasuki dunia sepak bola dengan Vespa, dan saya akan meninggalkannya hanya dengan mobil perusahaan,” komentar Buffon.

3 dari 3 halaman

Hadapi Higuain

Bertanding melawan Argentina berarti Buffon akan menghadapi rekannya di Juventus, Gonzalo Higuain. Jika biasanya ia mendukung Higuain mencetak gol, kali ini ia harus membendung striker 30 tahun itu.

“Soal Higuain, kami butuh tim untuk membendungnya dan juga penyerang Argentina yang lain,” katanya.

Buffon pun memberikan dukungan kepada rekannya yang lain, Paulo Dybala yang tidak diikutkan oleh pelatih Argentina, Jorge Sampaoli pada kesempatan kali ini. Striker 24 tahun itu juga terancam tidak dibawa ke ajang Piala Dunia 2018.

“Saya sangat senang bahwa dia bilang begitu dan semoga saja Paulo mendengarnya. Sebab saya tahu bagaimana seorang jawara akan bereaksi dalam masa-masa sulit. Tidak ada motivasi lain yang lebih besar bagi seorang pemain sekaliber dia,” Buffon menambahkan. (Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.