Sukses

3 Klub Ini Harus Kerja Keras untuk Sukses di Liga 1 2018

Jakarta - Liga 1 2018 resmi berputar pada Jumat (23/3/2018) hari ini. Laga Bhayangkara FC versus Persija Jakarta yang dimainkan di SUGBK, Jakarta, menjadi pembuka kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini. 

Liga 1 2018 menjanjikan persaingan ketat. Aroma kompetitif sudah tercium, bahkan sejak masa pramusim. Tak ada kontestan yang adem-ayem. Sebanyak 18 tim peserta pada musim ini aktif bergerak mempersiapkan tim.

Tujuannya tentu ingin bermain sebaik mungkin sepanjang kompetisi, yang berakhir pada durasi 9-12 Desember 2018, dengan ujung merebut gelar juara.

Namun, seperti musim sebelumnya, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, menetapkan akan ada tiga tim yang harus terdegradasi di akhir musim. Tiga tim itu adalah tim penghuni peringkat ke-16 hingga 18 klasemen akhir.

Pada Liga 1 2017, Persiba Balikpapan, Persegres Gresik United, dan Semen Padang kalah bersaing sehingga harus terlempar ke Liga 2 2018. Lantas, musim ini, klub mana saja yang punya potensi terbenam di papan bawah?

Tidak mudah untuk menjawabnya karena pasti tak ada klub yang mau berada di papan bawah bahkan masuk zona degradasi. Sama seperti mencari kandidat perebut gelar juara. Itulah mengapa, persiapan maksimal dilakukan sepanjang pramusim. 

Namun, tetap ada tim yang harus menempati zona papan bawah. Bola.com memilih tiga klub yang kemungkinan jadi penghuni zona tak menyenangkan itu.

Pemilihan ini didasarkan pada komposisi skuat musim ini, tradisi/rekam jejak di sepak bola Indonesia belakangan ini, juga penampilan pada masa pramusim.

Layaknya prediksi, bisa jadi akan keliru. Harapannya tentu saja, klub yang masuk daftar versi Bola.com, bisa terlecut untuk membuktikan mereka tak layak jadi kandidat penghuni papan bawah.

Pencinta sepak bola Indonesia juga bisa punya pendapat lain. Nah, inilah kandidat tim penghuni papan bawah Liga 1 2018 versi Bola.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perseru

Klub yang punya markas terjauh, jika dihitung dari ibu kota negara, Jakarta, ini masuk kandidat penghuni papan bawah. Pada musim lalu, Perseru Serui nyaris terlempar ke Liga 2 2018.

Perseru bersaing ketat hingga akhir dengan Semen Padang. Beruntung, klub berjulukan Cenderawasih Jingga ini selamat setelah di laga pamungkas Liga 1 2017 mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-0. Mereka finis di peringkat ke-15 atau satu setrip di atas zona degradasi.

Pemain Perseru rehat pada sela-sela pemusatan latihan di Malang. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Musim ini, tampaknya Perseru masih akan kesulitan bersaing melawan klub-klub mapan yang secara tradisi jadi penghuni papan atas. 

Pada musim 2018 ini, Perseru jauh dari gembar-gembor perekrutan pemain bintang. Untuk pemain asing, Perseru sudah menuntaskan empat perekrutan. Dua di antaranya merupakan pemain impor musim lalu, yakni Boman Aime dan Silvio Escobar.

Sementara dua pemain asing baru, ada Yamasihita Kunihiro, eks Borneo FC, serta Djamel Leeflang yang berposisi sebagai striker.

Perseru juga dilatih pelatih "baru", yakni I Putu Gede. Perubahan itu hanya dua pekan sebelum kick-off Liga 1 2018. Putu Gede dikabarkan akan berduet dengan pelatih kepala sebelumnya, Alexander Saununu.

3 dari 4 halaman

PSIS

PSIS Semarang merupakan satu di antara tim promosi di Liga 1 2018. Dibandingkan dua tim promosi lain, yakni Persebaya Surabaya dan PSMS Medan, PSIS tampaknya harus rela tidak jadi unggulan.

Melihat kolektivitas tim maupun kedalaman skuat, PSIS dinilai belum cukup mumpuni untuk bertarung sepanjang musim di kasta tertinggi. 

PSIS Semarang memperkenalkan skuat 2018 di halaman Masjid Agung Semarang, Sabtu (17/3/2018). (Bola.com/Ronald Seger)

Meski pernah memiliki rekam jejak gemilang di kompetisi kasta tertinggi, PSIS pada musim ini diprediksi kesulitan menghadapi persaingan yang ada. 

Bahkan hingga Liga 1 2018 ditabuh, PSIS belum memiliki pelatih kepala setelah mendepak Subangkit dari kursi panas. Hasil pramusim yang kurang menjanjikan disinyalir jadi satu di antara alasan Subangkit dicopot.

Tiga dari empat pemain asing yang direkrut, yakni Petar Planic, Akhlidin Israilov, dan Bruno Silva juga masih asing dengan atmosfer sepak bola Indonesia sehingga butuh waktu untuk beradaptasi.

Praktis, hanya Ibrahim Conteh yang notabene sudah paham atmosfer sepak bola kasta tertinggi Indonesia. Sementara untuk pemain lokal, hampir tak ada pemain berlabel bintang di PSIS. Mayoritas juga tidak banyak memiliki jam terbang di kompetisi kasta tertinggi.

4 dari 4 halaman

Persela

Persela Lamongan selama ini lebih dikenal sebagai tim golongan semenjana. Jarang berada di papan atas, tetapi juga tak terdegradasi. Namun, posisi musim lalu cukup mendebarkan.

Persela finis tepat di atas Perseru Serui, atau di peringkat ke-14. Di Liga 1 2018, klub berjulukan Laskar Joko Tingkir ini juga diprediksi harus berjuang keras lepas dari tekanan klub peserta lain.

Skuat Persela Lamongan. (Bola.com/Aditya Wany)

Musim ini Persela skuat Persela didominasi pemain baru serta berusia muda. Mental bertanding di level tertinggi juga belum sepenuhnya teruji. 

Untuk deretan pemain asing, Persela bakal mengandalkan pengalaman Shohei Matsunaga, yang sudah menyelami sepak bola Liga Indonesia. Mantan pemain Persib Bandung itu diharapkan mampu membantu adaptasi tiga pemain impor lainnya, yakni Wallace Costa, Diego Assis, dan Loris Arnaud.

Sisi positifnya, Persela punya Aji Santoso yang dikenal bertangin dingin dalam menangani tim. Apalagi, Aji sudah menangani Laskar Joko Tingkir sejak musim lalu sehingga ia dinilai lebih siap di Liga 1 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.