Sukses

ECA Tuntut Revolusi dalam FIFA

Chairman Asosiasi Klub Eropa (ECA) Karl-Heinz Rummenigge menilai inilah saatnya bagi klub-klub Eropa melakukan intervensi guna menegakkan demokrasi dan transparansi dalam tubuh FIFA.

Liputan6.com, Muenchen: Chairman Asosiasi Klub Eropa (ECA) Karl-Heinz Rummenigge menilai inilah saatnya bagi klub-klub Eropa melakukan intervensi guna menegakkan demokrasi dan transparansi dalam tubuh FIFA. Menurut Rummenigge yang juga Chief Executive Officer (CEO) Bayern Muenchen tersebut, sekarang merupakan momen yang tepat bagi klub-klub untuk menggelar “revolusi” demi menentang ”para koruptor” yang menjalankan persepakbolaan dunia (FIFA).

Mudah menerka apa yang menjadi rujukan Rummenigge. Di akhir pekan lalu, Komite Etik FIFA menjatuhkan skorsing seumur hidup kepada Presiden AFC dan mantan kandidat Presiden FIFA Mohamed Bin Hammam yang divonis bersalah atas upaya pembelian suara (penyuapan) kepada para ofisial Karibia (Baca: Bin Hammam Diskors Seumur Hidup).

“Saya tidak lagi dapat menerima jika saat ini kami dipimpin oleh orang-orang yang tidak serius dan tidak bersih. Inilah saatnya untuk melakukan intervensi. Sebab, adalah kewajiban bagi kita semua untuk melakukan perubahan manakala mengetahui adanya kekeliruan,” tegas Rummenigge.

ECA merupakan lembaga klub se-Eropa yang dibentuk guna menggantikan G-14. Saat ini tercatat 193 klub dari 53 negara tergabung dalam ECA, termasuk klub-klub elite semisal MU, Chelsea, Arsenal, Liverpool, Muenchen, Barcelona, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus. “Hal ini bukan hanya soal klub-klub top, melainkan seluruh klub,” tandas Rummenigge yang menambahkan jika publik Eropa telah menyuarakan opininya terkait skandal Bin Hammam dan mempertanyakan keabsahan Qatar yang ditunjuk menjadi host PD 2022.

Menurut Rummenigge, langkah revolusi perlu dilakukan dalam tubuh FIFA mengingat pucuk pimpinannya, dalam hal ini Presiden FIFA Sepp Blatter, tak mau melakukan perubahan. “Sepp Blatter mengatakan bahwasanya ia akan melakukan bersih-bersih. Akan tetapi, faktanya, tidak ada seorang pun yang memercayai kata-katanya. Saya pun pesimistis. Sebab, mereka (FIFA) yakin jika sistem yang mereka kelola dan jalankan selama ini sempurna,” tandas Rummenigge.

Lebih lanjut, Rummenigge tak yakin jika suara klub-klub Eropa bakal diamini federasi atau asosiasi sepakbola negaranya masing-masing. “Saya tidak yakin dengan hal itu (negara akan mendukung klub dalam hal tuntutan perubahan dalam tubuh FIFA). Sistem yang sekarang berjalan dibuat oleh asosiasi dan dipilih untuk asosiasi itu sendiri. Mereka tidak mungkin melawan FIFA,” pungkas Rummenigge.(MEG/Guardian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini