Sukses

Tim Garuda Terperosok di Kandang

Indonesia kembali mengalami kekalahan dalam laga kedua di Grup E kualifikasi Piala Dunia 2014. Di kandang sendiri, Tim Garuda ditundukkan Bahrain 0-2 (0-1).

Liputan6.com, Jakarta: Harapan Timnas Indonesia mengulang momen manis Piala Asia 2007 pupus. Tim Garuda ditundukkan Bahrain 0-2 pada partai kedua Grup E putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9) malam WIB.

Bahrain tak mau dalam tekanan. Tim besutan Peter Taylor itu turut bermain agresif menyerang pertahanan Indonesia. Di menit-menit awal Faouzi Aish tiga kali menebar ancaman buat gawang Indonesia. Salah satunya, pada menit ke-13, Markus Horison menyelamatkan gawangnya dengan brilian ketika mendapat sepakan dari Aaish.

Formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Wim Rijsbergen tidak berjalan maksimal. Baru pada menit ke-18 Indonesia memiliki peluang matang ketika Bambang Pamungkas menyambut umpan Boaz Solossa. Namun sundulan dari kapten Timnas itu masih melenceng dari sasaran. Bahrain sontak merespon semenit kemudian. Markus bersusah payah mengamankan tembakan spekulasi Waleed Al Hayam dari luar kotak penalti.

Koordinasi permainan Tim Garuda tidak berjalan optimal. Di menit ke-25 kesalahan Bepe, panggilan Bambang Pamungkas, dalam mengontrol bola di daerah sendiri nyaris berbuah bencana. Beruntung bisa dihalau Hamka Hamzah. Markus kembali beraksi ketika memotong umpan Ismail Abdul Latif di sisi kiri pertahanan Timnas pada menit ke-30.

Kecepatan pemain Timnas mampu diimbangi Bahrain dan sepertinya bisa membaca skema tuan rumah yang mengandalkan lebar lapangan. Di injury time babak pertama gawang Indonesia kebobolan. Pertahanan yang tidak siap dimanfaatkan Bahrain untuk menjebol gawang Markus lewat sepakan Sayed Saeed Ebrahem. Bahrain memimpin 1-0 hingga jeda.

Di babak kedua Bahrain menurunkan tempo permainan. Strategi ini mempersulit Bambang dan kawan-kawan dalam mengembangkan premainan. Perubahan dengang menggantikan Firman Utina dengan Hariono agar lini tengah lebih bertenaga juga tidak memberi dampak signifikan.

Gawang Indonesia bobol untuk kedua kalinya ketika permainan berjalan 75 menit. Perangkap offside yang kurang rapih dari pertahanan Indonesia dimaksimalkan Abdul Latif. Dalam posisi satu lawan satu Abdul Latif dengan dingin memperdayai Markus. Indonesia tertinggal dua gol tanpa balas.

Pertandingan ditunda sekitar 18 menit. Wasit asal Korea Selatan Lee Min-Hu menghentikan akibat mercon yang menyalak dari penonton. Setelah Ketum PSSI Djohar Arifin Husin dan Sekjen PSSI Tri Goestoro turun mengelilingi lintasan atletik geliat penonton mulai reda. Pertandingan pun bisa dilanjutkan kembali.

Satu peluang dimiliki Indonesia di sisa waktu. Umpan Ferdinand Sinaga yang masuk sebagai pemain pengganti disambut Bambang dengan tendangan voli kaki kiri di menit ke-79. Peluang itu bisa dipatahkan Mohammed Jaffer. Hingga pertandingan usai Indonesia gagal memperkecil ketinggalan. Dengan hasil ini Indonesia berada di posisi juru kunci Grup E tanpa mendulang poin dalam dua kali berlaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.