Sukses

Pembuktian Menir Wim

Dua kemenangan dari tujuh laga sejak ditangani Wim Rijsbergen bukanlah hasil yang diharapkan. Apalagi dua dari tiga kekalahan terjadi di medan laga sesungguhnya.

Liputan6.com, Jakarta: Tidak kata lain selain menang. Itulah harga mati jika Indonesia masih ingin memperpanjang napas dalam persaingan menuju pentas sepakbola terakbar Piala Dunia 2014 di Brasil.

Tim Garuda menelan pil pahit dari dua laga awal di putaran ketiga kualifikasi Grup E, 0-3 dari Iran dan 0-2 melawan Bahrain. Kontra Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/10), dengan demikian wajib dimenangkan. Partai ini sekaligus ajang pembuktian bagi pelatih Wim Rijsbergen.

Sejak ditunjuk PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin untuk menggantikan Alfred Riedl, Wim telah menangani Timnas Senior untuk delapan laga, termasuk partai uji coba. Rapornya kurang memuaskan. Bambang Pamungkas dkk hanya mendulang dua kemenangan dengan tiga kekalahan. Dari ketiga kekalahan, dua di antaranya terjadi di medan laga sesungguhnya—lawan Iran dan Bahrain.

Menir asal Belanda ini pun berada dalam tekanan. Sorotan publik sepakbola Tanah Air kian tajam usai komentarnya yang jelas tertuju menyalahkan anak-anak buahnya usai dikalahkan Bahrain di GBK bulan lalu. Namun posisinya dijamin PSSI, meski kalah juga melawan Qatar.

Rijsbergen menegaskan, anak-anak asuhnya akan bermain menyerang guna memecahkan telur dengan kemenangan. Mantan punggawa Belanda di Piala Dunia 1974 dan 1978 ini bahkan mengemukakan Timnas akan bermain dengan tiga penyerang sekaligus, formasi 4-3-3. Pola ini bisa memberi penampilan cukup apik ketika menahan seri Arab Saudi di pertandingan persahabatan yang sekaligus laga terakhir Timnas.

Sejatinya, pola ini belum familiar di panggung sepakbola Tanah Air. Formasi 4-2-3-1 juga disiapkan Rijsbergen. Tapi, penting untuk dicatat, pola ini berujung kekalahan ketika bertemu Bahrain. Boaz Solossa tak akan turun setelah terlambat bergabung ke pemusatan latihan. Ferdinand Sinaga dan Irfan Bachdim, dua starter melawan Arab Saudi, layak diberi kesempatan menyokong Cristian “El Loco” Gonzales.

Bek berperawakan tinggi kekar, Wahyu Wijiastanto, pun layak diberi kepercayaan. Posturnya, bertinggi 193 sentimeter, ideal untuk mematahkan umpan-umpan silang laskar besutan Sebastiao Lazaroni. Menarik ditunggu keputusan Rijsbergen untuk posisi penjaga gawang. I Made Wirawan bermain impresif saat meredam gempuran Arab Saudi. Sementara Markus Haris Maulana dan Ferry Rotinsulu memiliki jam terbang lebih di level internasional.

Lini pertahanan Timnas wajib mewaspadai striker andalan Annabi, julukan Timnas Qatar, Andres Quintana. Striker naturalisasi asal Uruguay itu merupakan pemain tersubur dalam skuat Qatar saat ini dengan torehan 23 gol. Meski pada akhirnya gagal melaju ke putaran keempat, kemenangan akan mengembalikan kepercayaan publik sepakbola nasional. Apalagi laga yang dipimpin wasit Abdul Malik Bashir (Singapura) ini dihelat di tanah sendiri.(DIM)

Prakiraan susunan pemain:
Indonesia: I Made Wirawan; M Roby, Wahyu Wijiastanto, M Nasuha, Zulkfli Syukur, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Firman Utina, Ferdinand Sinaga, Irfan Bachdim, El Loco Gonzales.
Qatar: Qasem Burhan; Hamid Khaleefa, Marcone, Lawrence Quaye, Wesam Abdulmajid, Hussain Ali, Fabio Montezine, Ibrahim Abdulmajid, Mohamed El Sayed, Bilal Rajab, Andres Quintana.

Prakiraan peluang:
Indonesia 50-50 Qatar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.