Sukses

PSSI: Kompetisi Harus Bisa Dikontrol

PSSI mengisyaratkan akan ada rekonsiliasi dengan belasan klub di Liga Super Indonesia. Penyelenggaraan kompetisi harus bisa dikontrol sesuai dengan permintaan FIFA.

Liputan6.com, Palangkaraya: Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Ahad (18/3) telah rampung. Penyelenggara mengklaim kongres ini kuorum karena dihadiri 94 dari 97 pemilik suara sah PSSI.

Salah satu masalah yang dibahas adalah dualisme kompetisi, yakni Liga Primer Indonesia dan Liga Super Indonesia yang dianggap ilegal. PSSI mengisyaratkan akan ada rekonsiliasi dengan belasan klub di Liga Super Indonesia. "Secara teknis bisa dibicarakan, penyelenggarannya nanti undercontrol seperti yang diminta FIFA," kata Djohar Arifin Husein, Ketua Umum PSSI.

Sementara itu, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia atau KPSI juga tak surut menjalankan rangkaian agenda kongres luar biasa di Jakarta. Kongres luar biasa yang berakhir semalam menetapkan Ketua PSSI baru, La Nyalla Mattalitti. Untuk Wakil Ketua PSSI diisi Rahim Soekasah. Kongres juga menetapkan sembilan anggota komite eksekutif [baca: La Nyalla Ketua Umum PSSI versi KPSI].

Pascakongres, KPSI menyatakan akan berupaya membuat kepengurusan mereka mendapat legitimasi FIFA. KPSI juga tidak mengakui hasil kongres tahunan PSSI di Palangkaraya.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.