Sukses

Ketika Lapangan Bola Jadi Ajang Tawuran

Menonton pertandingan sepak bola antarklub di Indonesia, saat ini sudah tidak aman dan nyaman. Bahkan, dalam sepekan terakhir, sudah empat orang meninggal dunia gara-gara ricuh antarsuporter.

Liputan6.com, Surabaya: Pertandingan sepak bola di negeri ini tak lagi menyajikan sebuah permainan menarik dan enak ditonton. Stadion dan lapangan pun sudah berubah menjadi ajang tawuran. Seperti saat Persebaya melawan Persija di Stadion Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/6) silam. Kendati yang bertanding para pemain, pembuat onar justru para suporter atau penonton.

Korban pun berjatuhan. Sebagian besar anak-anak yang awalnya ingin menikmati pertandingan justru menjadi korban. polisi yang bertugas pun tampak tidak mampu mengatasi keadaan sehingga tawuran antarpenonton semakin menjadi-jadi [baca: Korban Kericuhan di Gelora 10 November Dimakamkan].
Tak hanya di Surabaya, tawuran antarpenonton yang menelan korban jiwa. Sepekan sebelumnya, pertandingan Persija melawan Persib Bandung juga mengakibatkan tiga nyawa melayang sia-sia. Beberapa orang pun mengalami luka-luka [baca: Laga Persija-Persib Telan Korban Jiwa].

Meski insiden ini adalah tindak kriminal, baik Markas Besar Polri maupun pemerintah menuntut pihak klub juga harus bertanggung jawab dengan ulah anarkisme pendukungnya.

Masyarakat pun menilai pihak keamanan selama ini kurang tanggap terhadap ulah para suporter, baik selama maupun usai pertandingan. Lantaran itulah, mereka mendesak perlu sanksi tegas terhadap suporter yang terlibat tawuran.

Jika belum ada tindakan tegas, dikhawatirkan tidak akan ada lagi orang yang mendatangi stadion, untuk menonton dan menikmati klub kesayangan mereka bertanding.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini