Kisah Kampung Bola dan Batik Bermotif Piala Eropa

Liputan6.com, Polewali: Pesta sepakbola Piala Eropa 2012 yang kini sedang berlangsung di Ukraina dan Polandia merembet hingga ke pelosok Tanah Air. Di Desa Pambusuang, Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat pesta itu sangat terasa. Desa Pambusuang pun berubah menjadi Kampung Bola, lengkap dengan segala pernak pernik tentang sepakbola.

Bukan hanya basa basi hiasan sepakbola Piala Eropa menempel di Kampung Bola ini. Namun roh pesta sepakbola Piala Eropa sangat kental terasa di sini. Mulai dari berbagai bendera negara-negara yang bertanding di laga Euro 2012, tapi juga ada kios-kios di pasar kampung yang menyediakan pernak pernik bola. Hanya sampai di situ? Ternyata tidak. Di Kampung Bola ini, nama-nama jalan untuk sementara diganti sesuai dengan negara peserta Piala Eropa. Dan yang pasti, menurut seorang warga desa Ahmad Dany, setiap hari warga desa menggelar acara nonton bareng.

Lain Kampung Bola di Polewali, beda pula dengan Solo dalam menyambut pesta Piala Eropa 2012. Pesta bola yang terjadi nun jauh di daratan Eropa ternyata membawa berkah bagi warga masyarakat Kota Solo, terutama para perajin dan pedagang batik di Pasar Klewer. Ada batik bermotif tim nasional negara-negara peserta Piala Eropa. Banyaknya permintaan konsumen hingga membuat para perajin kewalahan menerima pesanan seperti dituturkan Mira Saputri seorang pedagang batik.

Dalam sehari, para pedagang bisa mengirimkan sedikitnya 200 hingga 300 kodi batik bermotif Piala Eropa 2012. Harga per buahnya bervariasi mulai dari Rp 45.000 sampai Rp 125.000. Konsumen tak hanya dari Solo, namun juga dari kota-kota lain seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, Medan, Pontianak, dan bahkan permintaan pesanan dari Jayapura. (Vin)