Sukses

Gaji, Penyebab Gerahnya Ronaldo?

Spekulasi bermunculan menengarai penyebab gerahnya Cristiano Ronaldo di Real Madrid. Mulai dari friksi antarpemain di ruang ganti sampai tertundanya negosiasi kontrak baru.

Liputan6.com, Madrid: Dalam dua hari terakhir, bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo menjadi headline media massa di Spanyol dan Eropa. Pemicunya, pernyataan yang terlontar dari mulut mantan bintang Manchester United berusia 27 tahun itu usai laga lawan Granada di Santiago Bernabeu, Minggu (2/9).

Ketika itu, Ronaldo mengungkapkan alasan di balik selebrasi diam yang dilakukannya usai mencetak dua gol yang menjadi penentu kemenangan 3-0 bagi Los Blancos. “Saya sedang bersedih,” ujarnya kepada para jurnalis di mixed zone. Hal apa yang membuatnya bersedih? “Saya tak akan berkomentar lebih jauh. Ini soal profesional,” imbuhnya.

Kontan, pernyataan tersebut memicu reaksi media massa. Sejumlah kalangan sependapat jika sehari sebelum laga lawan Granada, Ronaldo “melapor” pada Presiden Klub Florentino Perez di kantornya. Pada kesempatan tersebut, Ronaldo memberikan sinyal hengkang dengan mengklaim jika dirinya merasa “tidak lagi dibutuhkan” Madrid.

Kalimat “tidak lagi dibutuhkan” itulah yang kemudian dianalisis media massa. Soal perpanjangan kontrak—yang berarti gaji anyar—diklaim jadi pemicu sikap mutung Ronaldo. Kapten Timnas Portugal tersebut dituding meminta kenaikan gaji (bersih) yang lumayan tinggi dalam kontrak barunya, yaitu dari 7,2 juta pound menjadi 12 juta pound.

Masalahnya bagi Madrid, dalam dua tahun ke muka, seiring dengan diberlakukannya aturan Financial Fair Play UEFA, besaran pajak di Spanyol bakal naik dua kali lipat lebih, dari 24 persen menjadi 52 persen. Artinya, untuk mengkover gaji kotor (bersih plus pajak) Ronaldo, Madrid harus merogoh kocek klub sebesar 25 juta pound (sekitar Rp 375 miliar) per musim!

Tuntutan itulah yang ditengarai menjadi tertundanya proses negosiasi kontrak baru Ronaldo yang diklaim sejak Januari telah meminta klub membicarakan proposal tersebut. Ronaldo menilai dengan rapornya sejauh ini, mencetak 150 gol dalam 149 partai di semua ajang kompetisi, dirinya pantas mendapatkan gaji tertinggi di dunia melampaui pendapatan Didier Drogba dan Nicolas Anelka.

Faktor penyebab lainnya yang diusung media massa adalah tak harmonisnya hubungan antara Ronaldo dan pemain pilar Madrid lainnya. Bukan rahasia umum jika Ronaldo mempunyai hubungan erat dengan Pepe, Fabio Coentrao, dan membentuk “geng” Portugal. Lawannya, “geng” Spanyol yang terdiri dari Iker Casillas dan Sergio Ramos, dua pemain kunci lainnya dalam skuad asuhan Jose Mourinho.

Menurut informasi yang didapat El Pais minggu lalu, friksi antarkedua “geng” tersebut kembali muncul menyusul kekalahan yang diderita Madrid di kandang Getafe. Seusai laga, Ramos dengan terbuka menuding Mourinho terlalu berlebihan melindungi Coentrao, sosok yang diklaim pantas bertanggung jawab atas terciptanya gol Barca di leg pertama Piala Super Spanyol di Camp Nou. Mourinho pun bereaksi dengan mendamprat semua pemain.

Lalu? Sejumlah sumber dari dalam klub meyakini jika Perez dan bawahannya tidak akan mau memenuhi tuntutan Ronaldo soal gajinya. Bahkan, gara-gara tuntutan tersebut, Ronaldo dicap sebagai sosok yang provokatif dan tak mau bertoleransi mengingat situasi dan kondisi di Spanyol saat ini ramai dengan pengangguran dan kemiskinan.

Menurut sumber, pada Januari lalu, Ronalo dan agennya Jorge Mendes bertemu dengan Perez dan Direktur Klub Jose Angel Sanchez. Saat itu, Perez disebut-sebut telah memberikan garansi jika Ronaldo bakal disodorkan kontrak baru. Yang terjadi? Madrid memperbarui kontrak Mourinho, Angel Di Maria, Alvaro Arbeloa, dan Raul Albiol. Ronaldo? Nihil. Inikah sebab Ronaldo mengklaim dirinya tak lagi dibutuhkan di Santiago Bernabeu?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini