Sukses

Isu Zionis Bumbui El Clasico

Hamas, partai politik Palestina, mengkritik keras kebijakan Barcelona yang mengundang mantan tentara Israel, Gilad Shalit, menyaksikan laga El Clasico di Camp Nou, 7 Oktober mendatang.

Liputan6.com, Barcelona: Hamas, partai politik Palestina, mengkritik keras kebijakan Barcelona yang mengundang mantan tentara Israel, Gilad Shalit, untuk menyaksikan laga paling bergengsi di ranah Spanyol, El Clasico, menjamu Real Madrid, di Camp Nou, Minggu, 7 Oktober mendatang. Karenanya, Hamas menyerukan warga Palestina untuk memboikot pertandingan perang bintang tersebut.

Kepastian undangan dan bakal hadirnya Shalit, kopral Angkatan Pertahanan Israel (IDF) berusia 26 tahun itu, dalam laga El Clasico memicu kemarahan para suporter Barca yang berada di Jalur Gaza, teritori milik Hamas, yang mengungkapkan kekecewaannya dalam jejaring sosial. Hamas pun menuntut Barca membatalkan undangannya.

Dalam pernyataan resminya yang dirilis ke media massa, Palestinian Prisoners Club mencap tindakan Barca yang mengundang Shalit “merupakan upaya lainnya untuk menutupi tindak kejahatan Zionis  dengan dalih olahraga”. “Bagaimana mungkin klub yang punya reputasi sekelas Barca yang membela multikultural dan humanisme mengundang seorang pembunuh dan kriminal seperti Shalit dengan tujuan sebagai langkah respek dan menghormatinya,” tegasnya.

Pada 25 Juni 2006, Shalit, saat itu masih berusia 20 tahun, menjadi buah bibir dunia menyusul penangkapannya yang dilakukan kaum militan Palestina. Shalit menjadi tentara Israel pertama yang ditangkap Palestina. Shalit kemudian ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan di Gaza selama lima tahun. Pada Oktober 2011, Shalit dibebaskan menyusul adanya tukar tawaran antara tentara Israel dan ribuan tahanan Palestina yang dipenjara di Israel.

Pada Kamis (27/9) kemarin, meskipun mendapat tentangan dan protes keras dari Palestina, Barca memberi konfirmasi jika Shalit bakal mengunjungi Camp Nou sekaligus menyaksikan laga EL Clasico.(MEG/Marca)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini