Sukses

Poin Napoli Terancam Dikorting

FIGC memberi konfirmasi tengah melakukan proses disipliner terkait kemungkinan adanya upaya pengaturan skor yang melibatkan Napoli di laga terakhir musim 2009-2010 melawan Sampdoria.

Liputan6.com, Naples: Federasi Sepakbola Italia (FIGC) memberi konfirmasi tengah melakukan proses disipliner terkait kemungkinan adanya upaya pengaturan skor (match-fixing) yang melibatkan klub papan atas Serie A Italia Napoli dan Sampdoria saat kedua tim bertemu di partai pamungkas musim 2009-2010.

Di laga yang berlangsung di Luigi Ferraris Stadium, 16 Mei 2010, tersebut, tuan rumah Sampdoria berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0 (0-0) berkat gol lewat sundulan striker Giampaolo Pazzini di menit ke-51. Kemenangan tersebut membuat Sampdoria meraih tiket terakhir ke Liga Champions dengan mengumpulkan 67 poin atau unggul dua angka dari Palermo yang pada saat bersamaan juga menang 2-1 atas Atalanta. Sebelumnya, posisi Napoli sendiri dipastikan telah aman yaitu bertengger di peringkat enam besar.

Partenopei, julukan Napoli, mulai disorot terlibat dalam skandal pengaturan skor setelah mantan kipernya Matteo Gianello dituding berupaya melakukan rekayasa hasil akhir di laga tersebut. Meskipun Paolo Cannavaro dan Gianluca Grava menampik ajakan Gianello, kedua pemain kemungkinan masih bisa dijatuhi hukuman karena dinilai lalai melaporkan adanya upaya pengaturan skor.

Presedennya adalah hukuman yang dijatuhkan pada pelatih Juventus Antonio Conte yang melakukan hal serupa saat dirinya masih menangani Siena. Selain Gianello, mantan coach Napoli, Silvio Giusti, juga bakal berhadapan dengan Komite Disiplin FIGC.

“FIGC memberi konfirmasi, menyusul investigasi yang dilakukan jaksa penuntut publik di Naples, jaksa penuntut federal akan melakukan proses disipliner terkait partai antara Sampdoria dan Napoli yang berlangsung pada 16 Mei 2010. Matteo Gianello, mantan pemain Napoli, dan Silvio Giusti, mantan coach Napoli, dituding melanggar Artikel 7 (ayat 1, 2, dan 5) dari kode etik olahraga,” bunyi FIGC seperti yang dilansir di laman resminya.

“Keduanya dituding mencoba mempengaruhi hasil akhir pertandingan guna mengamankan kemenangan bagi Sampdoria dengan imbalan uang. Mereka pun dituding telah mengajak koleganya, Paolo Cannavaro dan Gianluca Grava, hal mana berbuntut penolakan dari keduanya,” imbuh FIGC.(MEG/Soccernet)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.