Sukses

Europol Tuding Liverpool Terlibat Kasus Pengaturan Pertandingan

Europol mengungkapkan kenyataan pahit di Liga Inggris mengenai kasus pengaturan pertandingan. Europol menuding Liverpool terlibat dalam kasus tersebut.

Europol atau Kepolisian Uni Eropa mengungkapkan kenyattan pahit persepakbolaan Eropa dengan mengumumkan adanya 380 kasus pengaturan pertandingan di sepak bola Eropa. Kasus pengaturan pertandingan ini ditengarai tidak hanya terjadi di liga-liga tiap negara Eropa, tapi juga terjadi di kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa, serta Liga Champions.

Pada Senin (4/2/13) malam waktu setempat Europol mengungkapkan apabila Liverpool merupakan salah satu klub dari Liga Inggris yang terlibat kasus pengaturan pertandingan. Liverpool ditengarai terlibat kasus ini pada 2009 di babak penyisihan Grup E Liga Champions saat melawan Debrecen.

Europol melalui Direktur Rob Wainwright mengumumkan apabila beberapa laga Liga Champions yang dihelatkan di Inggris dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun kebelakang merupakan bagian dari 680 pertandingan yang telah diatur. Namun, Europol menolak untuk menyebutkan pertandingan tersebut secara mendetail karena masih dalam proses penyelidikan.

Laporan Europol dari Denmark mengungkapkan apabila Debrecen didekati oleh sindikat perjudian dari Singapura yang memiliki jaringan di 30 negara di dunia untuk mengalah kepada Liverpool. Dalam pertandingan itu sendiri Liverpool berhasil menguasai bola sebanyak 58% namun hanya bisa mencetak satu gol dari delapan tendangan ke arah gawang. Gol Liverpool sendiri dicetak oleh Dirk Kuyt pada menit 45+1, memanfaatkan bola muntah dari tendangan Fernando Torres yang gagal ditangkap kiper Debrecen Vulkasin Poleksic.

Beberapa minggu kemudian, Decebren kembali kalah, kala itu dikalahkan Fiorentina dengan skor 4-3. Dari sana kecurigaan kepada Poleksic pun menyeruak. Akibatnya, UEFA menghukum Poleksic dan rekan setimya Meszaros Norbert dengan skorsing selama dua tahun pada Juni 2010.

Sedangkan Kasus-kasus yang lain kini sedang dalam proses penyelidikan. Apabila semuanya terbongkar bukan tidak mungkin akan menyeret banyak panitia pertandingan, wasit, bahkan pemain untuk berhadapan dengan hukum.(Mirror)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini