Sukses

Del Bosque Tak Tertandingi

Saat Del Bosque didaulat sebagai pelatih terbaik dunia Januari lalu, banyak yang menyesal sudah menyingkirkannya, seperti Florentino Perez.

Satu-satunya modal Vicente Del Bosque saat menerima tawaran menggantikan Luis Aragones sebagai pelatih tim nasional Spanyol pada 2008 adalah pengalamannya sebagai pelatih Real Madrid. Maklum saja, saat itu La Furia Roja baru saja meraih Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss. Tak mudah menggantikan pelatih yang baru saja memberikan gelar juara sejak gelar Eropa pertama pada 1964.

Empat tahun sudah berlalu. Debut pertamanya terjadi saat Spanyol melakoni laga persahabatan melawan Denmark di Kopenhagen, 20 Agustus 2008. Sejak itu, Del Bosque tak hanya sukses menjalankan tongkat estafet Aragones. Pelatih kelahiran Salamanca, 23 Desember 1950, itu, membuktikan diri dengan menjadi pelatih pertama yang meraih La Liga, Liga Champions, Piala Dunia, dan Piala Eropa.

Di tangan Del Bosque, Spanyol juga menggenapkan sejarah sebagai negara pertama yang memenangkan tiga turnamen internasional secara beruntun (Piala Eropa 2008 dan 2012, Piala Dunia 2010). Dari tiga gelar itu, Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 adalah buah tangan mantan pelatih Madrid dan Besiktas itu.

Kini, Del Bosque berada di depan sejarah individu. Pelatih peraih Ballon D'Or 2012 itu memimpin laga ke-68 saat Spanyol menekuk Uruguay 3-1 di Doha, Qatar, Kamis (7/2/13). Jika jumlah itu dibedah, mantan pemain Madrid itu meraih 57 kemenangan, lima imbang, dan enam kekalahan. Dari sisi gol, Del Bosque menyaksikan pasukannya menjebol gawang lawan 167 kali dan kebobolan 44 kali.

Tak ada yang bisa menandingi catatan itu. Rekor sebelumnya dipegang oleh Ladislao Kubala (Oktober 1969- Juni 1980). Dalam sebelas tahun, Kubala hanya meraih 31 kemenangan, 20 imbang, dan 16 kekalahan.

Saat Del Bosque didaulat sebagai pelatih terbaik dunia di Zurich, Swiss, Januari lalu, banyak yang "patah lidah". Salah satunya adalah Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Saat memecat Del Bosque pada 2003, Perez menyebut Del Bosque sebagai "supir taksi yang mengendarai Ferrari".

Kini, tak ada yang melebihi puncak karir kepelatihan Del Bosque. Supir taksi itu kini seperti "limousine". Namun, dia tampaknya tak tergoda menggadaikan kerendahan hati ala supir taksi, sejarah kebesarannya tak lagi bisa dicoret dari ingatan dunia. (as/M/Def)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini