Sukses

Utang Liverpool Membengkak

Musim lalu utang Liverpool membengkak menjadi 87,2 juta pound atau sekitar Rp 1,26 triliun. Meski demikian owner klub menjamin bujet transfer bagi manajer Brendan Rodgers tetap tersedia.

Pada Senin (4/3/13), Liverpool melansir laporan keuangan klub di musim lalu. Dalam laporan per 1 Agustus 2011 sampai 31 Mei 2012 tersebut, The Reds memberi konfirmasi jika utang klub meningkat menjadi 87,2 juta pound atau sekitar Rp 1,26 triliun.

Meski demikian, Managing Director, Ian Ayre meyakinkan para fans klub untuk tidak bersikap cemas menyikapi laporan tersebut. Bahkan, Ayre menjamin jika owner klub, Fenway Sports Group, bakal tetap memberikan dukungan perihal bujet transfer bagi manajer Brendan Rodgers.

Ayre menunjuk ongkos atau biaya restrukturisasi skuad tanpa adanya pendapatan dari kompetisi Eropa selama tim ditangani Kenny Dalglish di musim lalu menjadi faktor utama di balik membengkaknya utang klub. Ayre menegaskan jika selama klub ditangani Rodgers, manajemen telah berupaya menekan besaran gaji pemain.

Selama periode tersebut, Liverpool mengeluarkan dana transfer sebesar 36 juta pound (Rp 522 miliar) untuk memboyong dua pemain baru: Stewart Downing dari Aston Villa (20 juta pound) dan Jordan Henderson dari Sunderland (16 juta pound).

Selain kedua pemain, The Reds pun merogoh kas klub untuk merekrut tujuh pemain lainnya, termasuk Jose Enrique, Sebastian Coates, dan Craig Bellamy, plus perpanjangan kontrak lima pemain, semisal kapten tim Steven Gerrard. Klub pun memberikan kontrak profesional pada delapan pemain muda. Di lain sisi, Liverpool melego delapan pemain lawas, tiga di antaranya yaitu Alberto Aquilani, Joe Cole, dan Daniel Pacheco, berstatus dipinjamkan.

Ayre mengatakan jika pendapatan komersial klub yang terus meningkat membuat manajemen optimistis dengan kondisi finansial klub di masa depan. “Kami akan terus mengeluarkan investasi bagi skuad. Saya pikir itulah yang diinginkan para suporter. Namun, yang terpenting adalah kami melakukannya dengan hati-hati dan dengan cara yang bisa dipertanggungjawabkan mengingat tujuan kami sama yaitu meraih kesuksesan,” tegas Ayre seperti yang dikutip Liverpool Echo.

Dalam laporan keuangan tersebut, belum tercantum deal sponsorship klub dengan penyuplai kit, Warrior, selama enam musim, dimana per musimnya Liverpool menerima pendapatan sebesar 25 juta pound. Meskipun utang meningkat, kerugian tahunan klub sebelum pajak, turun dari 49,3 juta pound menjadi 40,5 juta pound. Sementara, turnover naik 5 juta pound menjadi 169 juta pound. (Soccernet)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini