Sukses

Blanco Tetap Pegang Kendali Timnas

Luis Manuel Blanco tetap memegang kendali timnas yang dipersiapkan menghadapi Arab Saudi di Jakarta, 23 Maret mendatang.

Luis Manuel Blanco tetap memegang kendali timnas yang dipersiapkan menghadapi Arab Saudi di Jakarta, 23 Maret mendatang. Sebelumnya tersiar kabar kalau posisi Blanco akan diganti setelah ia mencoret belasan pemain dari Indonesia Super League (ISL) dari timnas.

"Tidak akan pergantian pelatih. Saya percayakan sepenuhnya proses seleksi kepada dia. Kita tidak akan melakukan intervensi," kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Isran Noor, Sabtu (16/3/13). Menurut dia, proses seleksi pemain untuk menghadapi Arab Saudi terus dilakukan.

Pelatnas untuk PPA 2015 sempat memanas setelah ada informasi pencoretan terhadap 14 pemain karena melakukan tindakan indisipliner. Hanya saja pernyataan dari salah satu jajaran pelatih itu diklarifikasi oleh pemain. Dampaknya tidak semua pemain mengikuti latihan.

Sedikitnya ada 19 pemain yang tidak hadir di antaranya Hamka Hamzah, Zulham Zamrun, Jajang Mulyana, Zulkifli Syukur, Ahmad Bustomi, Boaz Solossa dan Patrich Wanggai. Meski demikian, Blanco yang mengaku kesehatannya sempat terganggu tetap memimpin latihan.

Ada 32 pemain yang tetap menjalani program latihan yang diberikan oleh pelatih asal Argentina itu. Sejumlah 32 pemain yang mengikuti latihan itu di antaranya adalah Kurnia Meiga, Deny Marcel, Ponaryo, Firman Utina, Sergio van Dijk, Supardi, Taufik, Diego Michiels, Suyatno, Syahrizal, M. Roby, Bayu Gatra, Victor Igbonefo, Hasyim Kipuw, Toni Sucipto dan Andik Vermansyah.

"Memang banyak pemain yang tidak datang hari ini. Tapi mereka akan kembali gabung latihan Senin (19/3)," kata pelatih timnas Luis Manuel Blanco.

Seleksi timnas untuk menghadapi PPA melawan Aran Saudi diikuti semua pemain terbaik yang ada di Indonesia baik dari kompetisi IPL dan ISL. Selain itu, juga diikuti oleh pemain naturalisasi yang bermain dibeberapa klub Eropa.

Tergabungnya pemain terbaik dalam satu timnas ini adalah yang pertama sejak PSSI diketuai oleh Djohar Arifin Husin. Sebelumnya penyatuan pemain sulit dilakukan karena ada dua lembaga yaitu PSSI dan KPSI. Setelah terbentuk BTN akhirnya penyatuan timnas bisa terjadi.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini