Sukses

Keributan Warnai Registrasi Peserta Kongres

Keributan mewarnai registrasi peserta KLB PSSI di Hotel Borobudur. Keributan bermula saat 18 pengprov yang dianggap berstatus caretaker datang ke Hotel Borobudur.

Keributan mewarnai registrasi peserta kongres luar biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/3/13). Keributan bermula saat 18 pengurus provinsi (pengprov) yang dianggap berstatus caretaker datang ke tempat berlangsungnya kongres. Namun suasana tegang itu tidak berlangsung lama.

Ke-18 pengprov ini datang ke tempat pelaksanaan kongres untuk menuntut hak mereka sebagai pemilik suara. Direktur utama PT Pengelola Persebaya Indonesia yang juga mengklaim sebagai ketua pengprov Jawa Timur Cholid Goromah menegaskan, mereka merupakan pemilik suara yang sah.

"Kami adalah pengprov yang sah, karena dipilih berdasarkan Musdalub dan disahkan oleh Djohar Arifin sendiri. Jadi, kami bukan caretaker, tapi pengurus yang sah. SK-nya ditandatangani langsung oleh Djohar," ungkap Cholid.

"Kami akan tetap datang ke KLB. Kenapa mereka (pengurus pengprov yang lolos verifikasi) yang tidak sah diundang. Kami yang jelas sah, malah tidak diundang. Mereka tidak adil, karena justru banyak orang-orang tak berkompeten justru diundang dalam KLB tersebut," tambahnya.

"Contohnya Persija. Saat KLB Solo yang datang Tony Tobias, tapi yang diundang sekarang Ferry Paulus. Adalagi Gresik United. Dulu yang diundang Ali Mukhid tapi sekarang Saiful Arif. Sesuai petunjuk FIFA yang diundang adalah institusi, tapi hingga kini kami belum mendapatkan undangan," katanya.

Sebelumnya sempat beredar undangan kepada ke-18 pengprov untuk menghadiri kongres yang ditandatangani sekjen PSSI Hadiyandra untuk mengikuti kongres. Salah satu surat undangan ditujukan kepada ketua pengprov Jawa Barat Bambang Sukowiyono Undang.

Namun surat tersebut diduga palsu, karena Hadiyandra mengaku tak pernah menandatangani surat undangan kepada 18 pengprov. "Demi Tuhan, saya tidak pernah mengeluarkan undangan kepada pihak-pihak yang tidak ada di dalam list voter (hasil verifikasi) sesuai SK ketua Umum," tandasnya.(Goal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini