Sukses

Atlet Putri Muda Tembus Peringkat 44 Dunia

Atlet anggar asal Sumsel, Reni Anggraeni menduduki peringkat ke-44 dunia. Reni berhasil meraih 3 kemenangan di ajang penyisihan Kejuaraan Dunia Cadet Junior 2013 di Porec, Kroasia, 11-12 April.

Di saat negeri ini sepi prestasi olahraga, capaian atlet anggar Sumatera Selatan, Reni Anggraeni terasa menyejukkan. Atlet berusia 18 tahun ini kini menduduki peringkat ke-44 dunia setelah meraih 3 kemenangan pada babak penyisihan grup Kejuaraan Dunia Cadet Junior 2013 di Porec, Kroasia, 11-12 April 2013.

Menurut pelatih pendamping Rully Mauliadhani, ketika itu, Reni menang melawan Barnard Mathilda (Australia) dengan skor 5-4, Warszawska Pamela (Polandia) 5-3, dan Powes Skyla (AS) 5-2, dan sempat mengalami kekalahan dari Echeverria Alekxsandra (Meksiko) 5-0 dan Kindler Ann-Sophie (Jerman) 5-3. Hasil babak penyisihan itu menempatkannya pada urutan ke-40 dari 86 peserta.

Di babak ke-64, Reni berhadapan dengan lawan berperingkat ke-25, Mormile Chaira (Italia). Pada babak yang memberlakukan sistem gugur itu, Reni takluk dengan skor 15-8. Kekalahan tersebut menempatkannya pada peringkat ke-44 dunia untuk jenis senjata sabre putri.

"Reni langsung bertemu Italia atau negara tempat para juara dunia, jadi memang bukan hal yang mudah untuk dikalahkan. Meski demikian untuk negara-negara di Asia Tenggara, Reni peringkatnya paling baik," ujar Rully, Jumat (12/4/13).

Keikutsertaan atlet anggar putri Reni di kejuaraan dunia itu merupakan kelanjutan penorehan prestasi dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya meraih medali emas SEA Games 2011, medali perunggu Kejuaraan Asia U-23 di Filipina 2012. Reni juga meraih medali emas dan perunggu di ajang PON XVIII Riau 2012, dan perunggu di Kejuaraan Asia Tenggara (SEAFF) 2012 di Vietnam.

"Penunjukan ini merupakan apresiasi atas prestasi Reni serta upaya PB IKASI untuk mengangkat prestasi Indonesia di dunia internasional dengan memberikan pengalaman bertanding bagi atlet muda," katanya.

Rully mengatakan Reni memiliki kemampuan bersaing di tingkat dunia karena didukung oleh kemampuan fisik, teknik, dan mental yang bagus.

"Meski bertanding melawan negara-negara Eropa yang dikenal sebagai pusat olahraga anggar, tapi Reni tidak sedikit pun gentar malah mampu mengimbanginya. Lebih membanggakan, ia begitu percaya diri, padahal atlet-atlet dari negara Asia Tenggara sebenarnya kurang diperhitungkan," ujarnya.

Prestasi cabang olahraga anggar Indonesia sejak 1990 silam tak pernah terdengar lagi gemanya. Di perhelatan SEA Games 2011 lalu, Indonesia hanya mampu meraih satu medali emas dari 12 keping yang diperebutkan. PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) berupaya mengembalikan kejayaan Indonesia dengan mengirimkan atlet terbaiknya di laga internasional. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini