Sukses

Kalah dari Gresik, Putri Popsivo ke Final

Tim putri Jakarta Popsivo PGN maju ke final kompetisi bola voli BSI Proliga 2013 meski di laga terakhir final four kalah 2-3 dari Gresik Petrokimia.

Tim putri Jakarta Popsivo PGN maju ke final kompetisi bola voli BSI Proliga 2013 meski di laga terakhir final four kalah 2-3 dari Gresik Petrokimia. Ini adalah kali ketiga Popsivo lolos ke final secara berturut-turut.

"Ini hat-trick Popsivo di final Proliga dan jadi rekor saya selama membawa tim ini, sayang kami harus kalah di partai ini. Tapi, poin kami aman untuk lolos ke final," kata Pelatih Popsivo Ansyori usai pertandingan di GOR C-Tra Arena Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/4/13) malam WIB.

Popsivo yang dimotori spiker Amalia dan Jutarat menyerah 20-25, 27-25, 25-15, 24-26, serta 14-16. Dengan hasil itu, Popsivo menambah satu angka menjadi 10 hasil tiga kali menang dan tiga kalah. Sementara Gresik yang meraih dua poin menjadi delapan hasil tiga kali menang dan tiga kali seri, gagal ke final.

"Bersyukur kami bisa kembali hadir di final dan jelas perjalanan musim ini tidak gampang karena harus selesaikan dengan set-set panjang," ucap. Ansyori.

Sukses Popsivo ke final, tambahnya, benar-benar melalui kompetisi yang sangat ketat lantaran harus diselesaikan hingga pertandingan hari terakhir. Meski sempat yakin timnya bisa menyudahi pertandingan dengan skor 3-1, perkiraanya terpatahkan oleh semangat juang Gresik. Walau sudah gagal ke final, Aprilia dkk masih bermain ngotot.

Popsivo sendiri telah memastikan diri lolos ke final di set ketiga saat kedudukan 1-2 untuk tim Jakarta itu. Sedikit banyak posisi aman memengaruhi permainan Popsivo yang sedikit mengendur pada set keempat dan kelima.

"Sejak memimpin 2-1 saya beri tahu pemain bahwa posisi sudah aman ke final, terserah cukup aman ke final atau mau ambil Rp 30 juta sebagai juara Final Four II," ucap Ansyori. "Kenyataanya permainan mereka mengendur dan terkejar Gresik."

Setelah melaju ke final, dia bakal konsentrasi penuh mempertahankan gelar juara. Ansyori mengeluhkan padatnya jadwal kompetisi yang membuat timnya kurang waktu untuk pemulihan.

"Jadwal kompetisi terlalu padat sehingga sulit melakukan recovery. Setelah dari Yogyakarta, kami langsung ke Bandung, hanya punya waktu sehari latihan. Biasanya, ada istirahat tiga pekan," ujarnya.(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.