Sukses

Petenis AS Gagal Total, Catatan Terburuk Dalam 101 Tahun

Untuk pertama kalinya dalam 101 tahun, tidak ada satu pun petenis Amerika yang lolos ke putaran ketiga tunggal putra turnamen Wimbledon.

Baru kali ini Amerika Serikat tak 'banyak bicara' dalam ajang Wimbledon. Catatan buruk untuk pertamakalinya dalam kurun waktu 101 tahun bagi AS, karena tak satu petenis pun yang mampu lolos ke putaran ketiga tunggal putra.

Petenis AS terakhir yang masih bertahan Bobby Reynolds akhirnya kandas di tangan petenis nomor 1 dunia Novak Djokovic pada laga di Center Court. Kandasnya Bobby jelas merupakan kegagalan AS setelah sebelumnya James Riley Blake ditundukkan Bernard Tomic dan Denis Kulda juga keok dua set langsung dari petenis asal Kroasia Ivan Dodig.

Kegagalan para petenis AS ini menjadi catatan statistik yang kelam tersendiri bagi olahraga tenis Negeri Paman Sam. Bahkan sejak tahun 1912 silam, para petenis AS juga gagal maju ke babak ketiga. Sebagai catatan, petenis tunggal putra AS hingga kini, selama mengikuti 39 turnamen grandslam, tak satu pun menang. Di antaranya sejak AS Terbuka 1955 hingga turnamen Wimbledon Terbuka 1963.

Kegagalan Blake memang menjadi pukulan telak. Bagaimana tidak. Ini merupakan momen Blake yang maju ke putaran ketiga di All England Club untuk pertama kali dalam 6 tahun. Para pengamat pun tak habis mengerti ketika dirinya takluk di tangan Tomic yang masih berumur 13 tahun di bawahnya. Blake kelahiran Yonkers, New York 28 Desember 1979, sementara petenis Australia Bernard Tomic kini masih berusia 20 tahun.

Amerika setelah era Pete Sampras, Andre Agassi, dan Jim Courier yang selalu bertengger di puncak ranking dunia tak memiliki jagoan lagi. Sementara itu, Andy Roddick merupakan petenis terakhir yang memenangi turnamen grandslam dan sebagai petenis nomor 1 dunia pada 2003. Tapi sayangnya, Roddick mundur tahun lalu.

Olahraga yang kini begitu favorit dan berkembang terus di Amerika Serikat adalah basket dan sepakbola. Sementara tenis kian kurang diminati kaum muda sehingga regenerasinya berjalan amat lambat.

"Harus ada sesuatu yang kita lakukan untuk mencari dan menyiapkan pendatang baru yang akan tumbuh menggantikan senior mereka," kata mantan juara Wimbledon John McEnroe.

Kondisi kontras terjadi di bagian putri, ketika pemain Amerika tampil tajam dimotori juara bertahan Wimbledon Serena Williams yang sedang mendominasi permainan, serta Madison Keys, bintang muda yang mulai naik daun. (Ant/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini