Sukses

Persema Dapat Kucuran Dana dari Bumiputera

Persema Malang akan mendapat kucuran dana dari asuransi Bumiputera melalui corporate social responsinility (CSR) perusahaan tersebut.

Persema Malang bisa bernapas lega dalam mengarungi putaran kedua Indonesia Premier League (IPL). Tim berjuluk Bledek Biru itu akan mendapat kucuran dana dari asuransi Bumiputera melalui corporate social responsinility (CSR) perusahaan tersebut.

Plt CEO Persema Dito Arief mengatakan manajemen Persema sudah mencapai kesepakatan dengan Bumiputera dan tinggal menunggu proses keadministrasian hitam di atas putih.

Menurut dia, dana yang bakal dikucurkan Bumiputera sebagai sponsor Persema masih di bawah angka Rp 1 miliar. Bumiputera bakal menggantikan Killerfish sebagai sponsor utama.

Kompensasi untuk Bumiputera antara lain pencantuman logo di kostum pemain Persema, pemasangan e-board di pinggir lapangan, saung produk pada setiap pertandingan kandang Persema serta tiket VIP bagi penonton yang ikut produk-produk Bumiputera.

Selain Bumiputera yang bakal menjadi sponsor utama, ada calon sponsor dari perbankan. "Perbankan ini ingin bergabung dengan Persema, namun kami masih belum bisa mengatakan bank apa," kata Dito.

Saat ini para pemain Persema masih menggunakan kostum yang disponsori Killerfish. Kostum itu terpaksa masih dikenakan, karena terlanjur dicetak banyak dan manajemen tidak punya cukup dana untuk mencetak jersey baru.

Pada awal putaran pertama, Persema disponsori Killerfish. Namun, perusahaan asal Jerman itu akhirnya mundur, karena tidak adanya kejelasan status Persema setelah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta.

Selain mundurnya sponsor utama, pelatih Persema sebelumnya Slave Radovski juga mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya akan sia-sia jika Persema tetap terdegradasi, bahkan turun tahta ke divisi tiga (liga amatir) pada musim depan.(ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.