Sukses

Mayweather Masih Terlalu Kuat untuk Alvarez

Jawara tinju super welter WBC dan WBA Lloyd Mayweather masih terlalu kuat untuk petinju asal Meksiko Canelo Alvarez.

Penguasa tinju kelas super welter WBC dan WBA Lloyd Mayweather asal Amerika Serikat telah memberikan pelajaran berharga bagi lawannya petinju asal Meksiko Canelo Alvarez. Pertarungan yang berlangsung di MGM Las Vegas, AS, Sabtu 14 September malam waktu setempat, atau Minggu (15/9/2013) berakhir dengan kemenangan angka bagi Mayweather.

Dua juri memberikan kemenangan telak bagi Mayweather dengan angka 117-111 dan 116-112. Sementara seorang juri wanita CJ Ross (63) memberikan angka draw 114-114. Menanggapi hasil penilaian imbang seorang juri tersebut, petinju berusia 36 tahun berjuluk Floyd 'Money' Mayweather hanya menganggapnya sebagai lelucon belaka.   

"Saya pikir itu hanya lelucon saja," ujar Mayweather yang mendapat bayaran US$ 41,5 juta dan berbagai macam bonus setelah memenangkan pertarungan tersebut, seperti dikutip US Today usai laga.

Keputusan kontroversial Ross bukan baru kali ini terjadi. Ketika menjadi salah satu juri dalam pertarungan jawara tinju asal Filipina Manny Pacquiao versus Timothy Bradley 2012 lalu, Ross memenangkan Bradley sang penantang.

Keputusan Ross memberikan skor imbang untuk duel Mayweather versus Alvarez juga dikritik keras mantan juara dunia tinju kelas berat Lennox Lewis dalam kicauannya di akun twitter pribadinya.

"Juri yang memberikan hasil imbang itu perlu untuk berhenti," begitu kicauan Lewis.

Secara jujur Mayweather sendiri mengaku terkejut dengan hasil penilaian Ross usai laga tersebut.

"Aku tidak bisa mengontrol apa yang dilakukan juri. Semua yang terjadi dalam dunia tinju adalah pengalaman dan pembelajaran," ujar petinju yang memakai sarung tangan biru metalik dan biru dengan tali kulit ular itu menambahkan.

Saat konferensi pers usai duel tersebut, kubu Mayweather menyatakan akan menyerahkan hasil penilaian kontroversial juri Ross kepada Komisi Nevada. Hasil statistik pertarungan itu menunjukkan, Mayweather yang dilatih oleh ayahnya sendiri Floyd Senior berhasil mendaratkan 46 % pukulannya ke sasaran atau sebanyak 232 hantaman dari 505 pukulan yang dilontarkan sang pemenang. Kemenangan ini menambah catatan emas Mayweather dengan rekor 45 kali tarung, 26 di antaranya menang KO, dan belum pernah kalah.

Sementara itu lawannya, Alvarez yang dibayar US$ 5 juta hanya mampu mengumbar hantaman sebanyak 22 % atau 171 dari 526 kali pukulan. Kekalahan petinju asal Meksiko ini menorehkan catatan menjadi 42 tarung dengan hasil sekali seri, 1 kalah, dan 30 kali menang KO.

Pendukung di MGM Berbalik

Di awal laga, suara fans Alvarez terus berteriak memberikan dukungan teriakan berbahasa Spanyol: "Si se puede!" yang berarti "Ya, kamu bisa!" Tak hanya itu, teriakan "Ca-Ne-Lo" juga terus bergema nyaris menenggelamkan gedung arena berkapasitas sekitar 16 ribu penonton itu.

Tapi kondisi mulai berbalik setelah duel mulai masuk ke ronde ke-8 dari 12 ronde total itu.

Para pendukung Mayweather meneriakkan dukungan, "TMT...TMT (The Money Team)..." dan teriakan, "USA...USA..."

Usai pertarungan, Alvarez mengakui kehebatan lawannya itu yang terkenal dengan pukulan-pukulan jab yang kuat, lurus, dan sangat cepat. Mulai ronde ke-7 Alvarez pun tampak frustrasi menghadapi Mayweather.

"Aku tak bisa menangkap apa maunya. Dia sangat sulit dipahami. Dia seorang pejuang besar dan cerdas," ungkap Alvarez dalam bahasa Spanyol yang amat kental.

Alvarez mulai menggeluti dunia tinju secara serius sejak berusia 15 tahun. Kini, meski dirinya takluk di tangan Mayweather, petinju yang masih berusia 23 tahun itu mengaku masih punya harapan besar ke depannya, seperti yang diucapkannya sendiri dengan nada optimistis, "Aku masih 23 tahun, dan aku masih akan bekerja keras lagi untuk menghadapi pertarungan besar."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.