Sukses

Statistik Indonesia U-19 Dekati Permainan Barcelona

Indonesia berhasil melepaskan umpan sebanyak 688 umpan dan sebanyak 605 umpan diantaranya cukup akurat dengan persentase 87%.

Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri sempat kecewa dengan permainan anak asuhnya setelah meraih kemenangan 4-0 dari Laos U-19 di pertandingan perdana babak kualifikasi Piala Asia U-19.

Berdasarkan statistik pertandingan yang dikeluarkan oleh tim High Performance Unit (HPU) dalam laga itu. Timnas Indonesia U-19 memberikan umpan 462 passing kemudian akurasi umpan 83 persen. Sementara penguasaan bola tercatat 60% berbanding 40%.

"Saya kecewa dengan permainan anak-anak karena di setiap pertandingan mereka selalu melepaskan 600 umpan, tapi saat lawan Laos jauh menurun," keluh Indra selepas latihan timnas di Lapangan C, Senayan.

Tapi sepertinya kekecewaan itu tak berlangsung lama, timnas Garuda Muda langsung menampilkan performa apik kontra Filipina pada Kamis (10/10/2013) malam di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Menurut Labbola dan Rudy Eka Priyambada serta Syafic dari tim High Performance Unit (HPU) pada Jumat (11/10/2013), Evan Dimas dan kawan-kawan mendominasi dari segala lini saat melawan Filipina.

HPU merupakan salah satu tim sport science yang disiapkan BTN. HPU bertugas membantu tim pelatih menyediakan data-data statistik penampilan Evan Dimas cs dan juga tim lawan.

Walau hanya meraih dua gol dalam pertandingan tersebut, Indonesia berhasil melepaskan umpan sebanyak 688 umpan dan sebanyak 605 umpan diantaranya cukup akurat dengan persentase 87%.

Beberapa waktu lalu Rudi menuturkan, Timnas U-19 pun memiliki akurasi yang cukup baik dalam hal mengoper. Dari tujuh pertandingan selama Piala AFF 2013, operan yang dilakukan tercatat sebanyak 3.453 kali, dan 2.775 di antaranya menemui target. "Jadi akurasi mengoper mereka mencapai 79 persen," ujarnya.

"Dengan angka itu, bisa dibilang juga bahwa sudah mendekati capaian tim-tim Eropa, yang rata-rata melakukan operan sebanyak 700 kali setiap pertandingan," tambah Rudi.

Dalam penguasaan bola, Indonesia juga berhasil meraih 84% berbanding 16% dalam laga tersebut. Permainan menawan timnas salah satunya bermula dari Evan Dimas sebagai jendral di lini tengah juga.

Semua orang bertanya-tanya, kenapa menang dalam penguasaan bola dan mencatatkan 13 tembakan ke arah gawang Indonesia hanya mencetak dua gol?

Jawabannya sederhana, dalam pertandingan itu Filipina menerapkan strategi `Parkir Bus` dimana semua pemain menumpuk di kotak penalti mereka. Hal itu membuat Muchlis Hadi Ning kesulitan melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti Filipina.

Jika dibandingkan dengan klub asal Eropa, Barcelona masih jadi raja passing dan penguasaan bola di antara klub-klub di lima liga terbesar Eropa.

Kendati kalah telak dari Bayern Munchen pada semifinal Liga Champions musim lalu, pendekatan tiki-taka Barcelona telah membuatnya menjadi tim yang paling mendominasi pertandingan baik di dalam negeri maupun di Eropa.

Menurut infostradasports, dalam satu pertandingan skuat The Blaugrana berhasil melepaskan 700 umpan lebih. Bahkan dalam Barcelona berhasil melepaskan 27.932 passing di La Liga musim lalu. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.