Kecewa Timnya Dibantai, Pendukung Arsenal Bunuh Fans Liverpool

Akhir pekan kemarin Arsenal tampil buruk saat bertandang ke Anfield. Dalam 20 menit awal, Liverpool sudah berhasil mencetak empat gol. The Gunners akhirnya harus pulang dengan kekalahan 1-5. Kekalahan telak dari Liverpool ini membuat peluang Arsenal menjuarai Liga Inggris kini menipis.

Kekalahan telak Arsenal dari Liverpool tersebut memakan korban jiwa. Seorang fan Liverpool di Kenya tewas setelah ditikam rekannya yang merupakan pendukung Arsenal setelah pertandingan berakhir. Aksi penikaman terjadi karena pendukung Arsenal tersebut kecewa tim kesayangannya diejek.

Seperti diberitakan media lokal, People Daily, seorang fans Liverpool bernama Anthony Mutethia tewas setelah ditikam oleh temannya David Mwangi pada bagian dadanya. Mutethia dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit di kota Meru, Kenya.

Mwangi, yang merupakan operator boda-boda (ojek versi Kenya) saat ini menjadi buronan kepolisian setempat. "Pelaku penyerangan berhasil melarikan diri tapi sepeda motor miliknya dibawa ke kantor polisi oleh oleh warga Makutano," tutur kepala kepolisian setempat, Tom Odero.

Peristiwa tragis tersebut bermula saat keduanya terlibat perdebatan menjelang akhir pertandingan Liverpool melawan Arsenal. Diduga Mwangi kesal setelah Mutethia terus mengejeknya. Dalam perjalanan keluar dari Pusat Perbelanjaan Makutano, perdebatan semakin sengit sehingga membuat Mwangi naik pitam dan kemudian menusuk rekannya itu.

Saat kejadian keduanya diyakini dalam pengaruh minuman keras. "Pelaku menenggak bir saat pertandingan berlangsung dan karena Mutethia juga sedikit mabuk, mereka tidak dapat berdamai atas argumen mereka," kata Odero lagi. Polisi Kenya telah melakukan investigasi untuk menyelidiki lebih jauh motif pembunuhan ini. (Ary)

Baca Juga:
Hasil Pertandingan Sepakbola Tadi Malam
9 Data dan Fakta Unik Usai MU Bermain Imbang dengan Fulham
Benzema Bangga Samai Rekor Ronaldo
Ekspresi Lucu Sir Alex Saat MU Diimbangi Fulham
Selingkuhan Giggs Tampil Hot di Dubai