Sukses

Blueprint Hentikan Messi

Hanya sedikit pelatih yang mampu meredam aksi Lionel Messi. Jika mau rujukan, pelatih Inter Milan Jose Mourinho bisa menghubungi Guus Hiddink dan Rafael Benitez.

Liputan6.com, Milan: Guus Hiddink dan Rafa Benitez, dua pelatih kenamaan Eropa, kemungkinan besar tidak akan menunggu di dekat telepon. Akan tetapi, seandainya Jose Mourinho mencari nasihat untuk menghentikan Lionel Messi di Stadio Giuseppe Meazza subuh nanti, dua pelatih itulah figur paling tepat untuk dihubungi.

Hanya segelintir pelatih yang berhasil mematikan aksi sang superstar Barcelona tersebut. The Blues di bawah arahan Hiddink tahun lalu berhasil menghentikan laju Messiah. Penyerang lincah asal Argentina ini ‘mati kutu’ ketika Chelsea menahan imbang tanpa gol tim asuhan Pep Guardiola pada semifinal Liga Champions. Akan tetapi, blueprint ini sebenarnya dipinjam dari Benitez.

Pelatih Liverpool inilah yang pertama kali menelurkan ide brilian, ketika timnya bertandang ke Katalan pada babak perdelapan final Liga Champion tiga tahun lalu. Benitez menurunkan Arvalo Arbeloa, pemain yang dominan dengan kaki kanan untuk me-marking Messi yang berkaki kidal. Skema inilah yang diulang Hiddink yang menurunkan Jose Bosingwa full-back yang punnya posisi ideal di sisi kanan.

“Kami sedang menyusuri pantai ketika Rafa, panggilan buat Benitez, memberi tahu bahwa saya akan bermain sebagai bek kiri,” ingat Arbeola. “Saya suka idenya, karena saya sudah mengenal permainan Messi.”

Karena berkaki kidal, Messi yang beroperas di sisi kanan selalu berupaya menusuk masuk ke dalam. Bagi Arbeloa, lebih mudah baginya yang lebih dominan menggunakan kaki kanan untuk memotong Messi dan menutup pergerakannya. “Rencana tersebut ternyata berjalan sempurna,” kata Arbeloa menyimpulkan.

Mourinho punya banyak pemain untuk skema seperti ini. Yang paling menonjol tentu saja Javier Zanetti,  full-back Inter dengan stamina luar biasa. Zanetti juga mengenal gocekan Messi karena berlatih bersama di Timnas Argentina.

Tetapi peran Messi mulai berubah belakang. Pep Guardiola sering menempatkan Messi lebih ke tengah dan berperan bebas atau free-role. Pendekatan tersebut sukses mempertajam taji Messi musim ini. Di La Liga saja Messi telah mencetak 27 gol.

Jika saja Mourinho malu meminta pendapat dari kedua koleganya, maka dia bisa saja menghubungi Nacho Monreal, bek kiri asal Osasuna yang telah dua kali membekukan laju Messi. Monreal dipuji dengan sebutan “Anti-Leo” karena penampilannya yang luar biasa ketika Osasuna menahan imbang Barcelona di kandang. Monreal juga bermain gemilang di Nou Camp meskipun timnya kalah 0-2.

“Kucinya adalah pada bagaimana kita menutup pergerakannya,” kata Monreal. “Saya selalu mendapatkan dukungan dari Miguel Flano (bek tengah Osasuna). Fakta bahwa kita tidak sendirian sangatlah membantu karena sulit untuk menjaga dia setiap waktu.”(CHR/DIM/Goal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini