Sukses

Laga Wembley Bergelimang Uang

Partai final Liga Champions diperkirakan akan memecahkan rekor dari sisi ekonomi. Demikian hasil survey yang dilakukan MasterCard, salah satu sponsor Liga Champions.

Liputan6.com, London: Partai final Liga Champions di Wembley Stadium, London, diperkirakan akan memecahkan rekor dari sisi ekonomi. Demikian hasil survey dan studi yang dilakukan seperti diumumkan Jumat, 27 Mei 2011.

Menurut survey MasterCard, salah satu sponsor Liga Champions, final antara Manchester United dan Barcelona, Sabtu (28/5), akan menjadi partai paling menguntungkan dalam sejarah kompetisi sepakbola antarklub di Eropa. Gelimang uang yang bisa dipetik dipicu oleh nama besar dua finalis di jagat raya.

Nilai perputaran uang bisa mencapai 369 juta euro atau 525,4 juta dollar AS (sekitar Rp 4,5 triliun) yang akan menguntungkan kedua klub, MU dan Barca, maupun kedua negara, Inggris dan Spanyol. Nilai perkiraan itu merupakan kenaikan lima persen dari torehan tahun lalu.

Tetapi, rata-rata kenaikan keuntungan dari sisi ekonomi mengalami kemunduran. Hal ini mengindikasikan pasar Eropa sudah mengalami kejenuhan. Jadi, tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan UEFA akan memindahkan partai final ke belahan benua lain. Amerika Selatan dan Tengah menjadi pasar potensial. Atau salah satu dari negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling pesat, Brasil, Rusia, India, atau Cina.

Salah satu faktor yang memicu kejenuhan yakni keterlibatan tim asal Inggris dalam beberapa tahun belakangan. “Eropa pasar yang matang. Menurut hemat saya, untuk jangka menengah atau panjang, UEFA harus memikirkan pasar di belahan dunia lain untuk meraih keuntungan lebih besar lagi,” ujar Profesor Simon Chadwick, salah satu anggota studi tersebut.

London diperkirakan akan memperoleh keuntungan 52 juta euro (Rp 634 miliar) atau naik empat persen dari yang diperoleh Madrid, kota partai final tahun lalu. Salah satu faktor pemicunya yakni reputasi ibu kota Inggris itu yang juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.

Tetapi, sekali lagi, angka kenaikan itu menurun lantaran Madrid mencatat kenaikan keuntungan 11 persen dibanding Moskow yang menggelar final dua tahun lalu. Idealnya, kata Chadwick, roda ekonomi di London akan semakin menggeliat jika kedua finalis berasal dari tim di luar Inggris.

MU yang menjuarai Liga Premier dan Barca yang memegang gelar juara La Liga merupakan di antara tim dengan jumlah suporter terbanyak di dunia. Final keduanya ini merupakan ulangan pada 2009 di Roma, Italia, yang dimenangkan sang jawara Spanyol tersebut.(DIM/Reuters)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini