Cara Bafana Bafana Menjawab Kritik

Liputan6.com, Johannesburg: Besok, Jumat (11/6), gelaran Piala Dunia 2010 dimulai. Seremoni pembukaan akan dilanjutkan partai perdana Afrika Selatan sebagai tuan rumah melawan Meksiko di Soccer City Stadium, Johannesburg. Partai yang menjadi gambaran sukses tidaknya Afsel dalam menjawab kritik.

Dua kali sudah Afsel meloloskan diri ke putaran final Piala Dunia yang keduanya menuai hasil mengecewakan. Bafana Bafana selalu kandas di putaran pertama dan mengoleksi satu kemenangan dan tiga kali seri dari enam kali bermain. Catatan itulah yang hendak dipatahkan pelatih Carlos Alberto Parreira.

Tetapi untuk gelaran kali ini Afsel punya modal lebih. Selain pelatih sekaliber Parreira yang membawa Brasil juara PD 1994, dukungan penonton dengan vuvuzela-nya akan sangat berperan melecut semangat bertanding Aaron Mokoena dkk. Afsel juga punya modal 12 kali tidak terkalahkan sejak November 2009 dan diyakini akan mampu melangkah ke babak 16 besar.

“Penting artinya bagi negara penyelenggara memenangkan semua pertandingan—terutama partai pembuka,” ujar kiper utama Afsel Itumeleng Khune. “Kami harus berjuang keras dan mengalahkan semua negara tersebut—Meksiko, Prancis dan Uruguay yang jadi lawan mereka di Grup A.”

Hasil positif yang diperoleh dalam beberapa pertandingan terakhir tidak hanya membuat para pemain kian bersemangat. Tetapi juga menggelorakan sentimen nasionalisme di antara masyarakatnya. Dukungan itulah yang diharapkan Parreira bisa membantu tim asuhannya dalam menggulung Meksiko.

“Tak ayal lagi mereka merupakan pemain ke-12 kami,” kata Parreira menunjuk suporter Afsel yang akan memekakkan telinga lawan dengan tiupan vuvuzela-nya. Parreira menyatakan, Afsel akan meladeni setiap lawan dengan bermain terbuka. Kita lihat saja kiprah Afsel dalam partai pembukaan besok malam!(DIM/Reuters)