Le Guen Tak Mau Lengser

Liputan6.com, Pretoria: Ranking bukan jaminan. Kamerun, tim dengan ranking FIFA terbaik se-Afrika harus menelan pil pahit menjadi tim pertama dari Benua Hitam yang gagal melangkahkan kakinya ke babak knock-out putaran final Piala Dunia (PD) 2010. Dua kali kekalahan dari Jepang (0-1) dan Denmark (1-2) membuat Samuel Eto’o dkk mustahil menyamai perolehan nilai Samurai Biru, Tim Dinamit, dan Belanda yang dipastikan telah lolos.

Meski menuai hasil buruk yang cukup mengagetkan publik Kamerun pada khususnya dan Afrika pada umumnya, pelatih The Indomitable Lions, Paul Le Guen dengan tegas menolak untuk meletakkan jabatannya. “Saya tidak mengundurkan diri. Saya tidak menyesal dengan kejadian yang terjadi dan bukan tipe saya untuk meletakkan jabatan. Apakah Anda mau memercayainya atau tidak, yang pasti, saya telah berusaha yang terbaik bagi Kamerun,” tegas Le Guen seusai kekalahan dari Tim Dinamit.

Di pertandingan perdana lawan Jepang, Le Guen memicu pertikaian dengan sejumlah pemain senior Kamerun seiring dengan keputusannya membangkucadangkan dua pemain senior, Rigobert Song dan Geremi. Di laga kedua, Le Guen baru menurunkan Song dan Geremi plus gelandang kreatif Achille Emana. Alhasil, performa Kamerun jauh lebih baik. Sayang, sejumlah peluang yang didapat gagal dikonversi menjadi gol.

Le Guen pun mengaku tak takut bakal mendapat cemoohan atau kritikan dari publik Kamerun. “Saya tidak takut dengan apapun,” akunya tegar ketika disinggung tentang kemungkinan dirinya khawatir kembali ke Kamerun. “Mengecewakan melihat hasil pertandingan tersebut. Tapi, setidaknya, tim kami telah menunjukkan mampu bermain dengan semangat yang begitu tinggi,” ujar Le Guen.(MEG/Rreuters)