Ghana Memang Beda

Liputan6.com, Johannesburg: Apa yang dilakukan para pemain Ghana menjelang laga perempat final PD 2010 melawan Uruguay di Soccer City, Johannesburg, Jumat (2/7) malam waktu setempat, boleh jadi tidak akan ditemukan di tim-tim lainnya. Kurang dari 48 jam jelang partai digelar, sejumlah pemain Bintang Hitam malah keluyuran di kasino sampai lewat tengah malam. Lo?

Daniel Agyei, Jonathan Mensah, dan Isaac Vorsah yang tampak berada di kasino yang terletak di Hotel Sun City, mengaku mendapatkan izin dari pelatih The Black Stars, Milovan Rajevac, untuk bermain-main dan pulang rada telat dari jam yang telah ditentukan. Bahkan, Mensah, defender muda Udinese yang baru berusia 19 tahun itu mengklaim jika selama berada di kasino mereka tidak satu kali pun mencicipi minuman beralkohol. Lebih jauh, Mensah pun mengaku tidak tahu bagaimana caranya berjudi.

“Pelatih memberikan kebebasan kepada kami. Ia sangat memercayai kami. Ia memerlakukan kami bak orang dewasa lainnya dan kami pun tidak akan menodai kepercayaan tersebut. Kami datang ke kasino tapi tak tahu bagaimana caranya berjudi. Kami pun tidak minum minuman beralkohol,” tegas Mensah.

Meskipun tampil tanpa gelandang terbaik Michael Essien, Ghana mampu meloloskan diri dari babak penyisihan Grup D berkat keunggulan selisih gol dari Australia. Di laga perdelapan final, Asamoah Gyan dkk berhasil menghancurkan harapan Amerika Serikat. Kini, The Black Stars cukup pede jika langkah mereka di Afrika Selatan bakal menoreh sejarah baru, yaitu menjadi tim pertama Benua Hitam yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.

“Kami selalu berlatih dengan keras. Kondisi kami pun selalu segar bugar. Kami yakin kami melakukannya demi benua Afrika. Kamilah tim terkuat di Piala Dunia. Kami tidak takut meladeni tim mana pun. Sejauh ini, kami tampil baik, lebih baik, dan lebih baik lagi,” tandas Mensah yang baru tampil bersama timnas senior dalam sembilan pertandingan.(MEG/Mirror)