Sukses

La Celeste Waspadai Robben

Jelang laga semifinal PD 2010 melawan Belanda di Cape Town, Selasa (6/7) besok, pelatih Uruguay Oscar Tabarez mewanti-wanti anak-anak asuhannya untuk mewaspadai pergerakan bintang Oranje, Arjen Robben.

Liputan6.com, Cape Town: Asa Amerika Latin untuk mendominasi putaran final Piala Dunia (PD) 2010 di Afrika Selatan hancur berantakan menyusul tersingkirnya dua tim favorit, Brasil dan Argentina, di babak perempat final. Kini, harapan tersebut tinggal bertumpu pada Uruguay yang akan berlaga di babak semifinal melawan Belanda di Cape Town Stadium, Cape Town, Selasa (6/7) besok malam atau Rabu (7/7) dinihari WIB.

Jelang laga krusial tersebut, pelatih La Celeste Oscar Tabarez mewanti-wanti Diego Forlan dkk untuk mewaspadai pergerakan bintang Oranje, Arjen Robben. Winger Bayern Muenchen berusia 26 tahun itu menjadi tulang punggung keberhasilan skuad asuhan Bert van Marwijk kala menumpulkan ketajaman Tim Samba.

Peringatan Tabarez disampaikan pahlawan Uruguay saat tos-tosan menghadapi Ghana di babak perempat final, Sebastian Abreu. “Kami mengamati video sejumlah laga yang dimainkan Belanda. Sebab, kami tidak tahu banyak tentang kekuatan mereka. Belanda dan Uruguay memainkan pola yang sama. Tapi, mereka memiliki pemain berbahaya dan cerdik di lini depan seperti (Wesley) Sneijder dan (Arjen) Robben. (Oscar) Tabarez meminta kami mengamati pergerakan Robben. Ia pun memberi tahu kami bagaimana caranya mematikannya,” ujar Abreu.

Abreu, striker Botafogo berusia 33 tahun itu, menarik perhatian publik seiring dengan gaya eksekusinya saat menjadi algojo kelima La Celeste dalam adu penalti menghadapi Bintang Hitam. Dengan dingin, Abreu menendang bola dengan pelan namun terbukti mampu mengecoh kiper Richard Kingson. “Bagi saya, itulah cara terbaik mencetak gol. Sebab, setiap melakukan tendangan penalti, saya menggunakan cara seperti itu,” ujar Abreu yang selalu menjadi bagian dari lima eksekutor La Celeste.

Meski demikian, Abreu menilai gol ke gawang Ghana bukanlah momen terbaik sepanjang karirnya. “Momen itu (terbaik) terjadi pada 18 November 2009 ketika saya mencetak gol yang mengantarkan kami (Uruguay) lolos ke PD 2010. Itulah momen terpenting bagi saya,” aku Abreu mengingat kembali laga leg kedua babak play-off antara Uruguay versus Kosta Rika di Montevideo.(MEG/Mirror)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.