Sukses

Kiprah Terburuk Inggris di Piala Dunia

Hanya mampu menembus babak 16 besar membuat FIFA menempatkan Inggris di peringkat ke-13 dari 32 tim yang berpartisipasi di PD 2010 di Afrika Selatan. Kiprah terburuk Tiga Singa sepanjang sejarah.

Liputan6.com, London: Awalnya, publik Inggris berharap The Three Lions yang diarsiteki pelatih beken asal Italia, Fabio Capello, membuat sejarah di putaran final Piala Dunia (PD) 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan, 11 Juni-11 Juli. Digadang-gadang mempunyai materi tim yang merata di semua lini, Tiga Singa diunggulkan melaju minimal sampai babak semifinal. Bahkan, Capello sendiri menargetkan Wayne Rooney dkk tampil di partai puncak (Baca: Final, Harga Mati bagi Inggris).

Apa  lacur, ekspektasi yang terlalu tinggi membuat mimpi Inggris untuk mengukir sejarah hancur berantakan. Menghadapi Jerman yang berintikan para pemain muda di babak perdelapan final, Tiga Singa tak berdaya. Kekalahan telak 1-4 dari pasukan Joachim Loew merupakan hasil terburuk yang dialami Inggris di sepanjang sejarah putaran final Piala Dunia.

Tak hanya itu, kegagalan Rooney dkk di Afrika Selatan membuat FIFA menempatkan Inggris di peringkat atau ranking ke-13 dari 32 tim yang berpartisipasi di PD 2010. Hasil ini lebih buruk dibanding rapor The Three Lions yang menempati peringkat ke-11 dari 16 tim yang berpartisipasi di PD 1958 yang berlangsung di Swedia. Buruknya ranking Inggris tak terlepas dari kegagalan mereka di fase penyisihan grup, hanya menempati posisi runner-up di bawah Amerika Serikat.

Kegagalan Inggris di PD 2010 yang hanya sanggup menembus babak 16 besar sejatinya sama dengan rapor pasukan Glenn Holddle di PD 1998 yang digelar di Prancis. Ketika itu ditandai dengan diusirnya David Beckham, Michael Owen dkk kalah adu penalti dari Argentina. Meski demikian, Inggris menempati ranking kesembilan. Rapor itu membaik empat tahun kemudian ketika skuad asuhan Sven-Goran Eriksson melaju sampai babak perempat final dan ditempatkan di peringkat keenam di PD 2002.

Di mata Presiden FIFA, Sepp Blatter, hasil buruk yang diraih Rooney dkk di Afrika Selatan tak terlepas dari dampak membanjirnya pemain asing di kompetisi Liga Premier Inggris. “Contohnya (yang buruk) adalah Inggris. Bandingkan dengan Spanyol. 11 pemain Spanyol yang tampil jadi starter di babak final POD 2010 semuanya bermain di La Liga. Itulah perbedaannya antara Liga Premier dan La Liga,” tegas Blatter.(MEG/Guardian)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.