Sukses

Usai Juara Dunia, Lorenzo Mengaku Banyak Dihina

Padahal, Lorenzo merasa tidak melakukan apa-apa pada perseteruan Rossi dengan Marquez.

Liputan6.com, Valencia - Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, mengungkapkan rasa herannya terhadap sikap orang-orang yang marah kepadanya setelah menjadi juara dunia MotoGP 2015. Lorenzo merasa semua orang menyalahkannya karena rekan setimnya, Valentino Rossi, gagal menjadi juara dunia.

Rossi terkena sanksi di Sirkuit Sepang karena insiden dengan Marquez, sehingga membuatnya start dari barisan belakang MotoGP Valencia, yang merupakan balapan pamungkas musim 2015. Lorenzo finis terdepan di Valencia yang membuat perolehan poinnya melewati Rossi di klasemen sekaligus menjadi juara dunia MotoGP, meski ada indikasi ia dibantu Marquez yang seolah enggan menyalipnya.  

Baca Juga

  • Lorenzo Salahkan Rossi atas Sikap Kontroversial Marquez
  • Pelatih yang Bawa Persija Juara Kini Berjuang Lawan Kanker Tulang
  • Pengangguran, Eks Striker Arsenal Beli Mobil Rp 6,7 M

Lorenzo menyatakan seharusnya Rossi mengklarifikasi pernyataannya tentang kecurigaan kepada Marc Marquez. Menurut Lorenzo, pernyataan Rossi yang menyerang Marquez tersebut dianggapnya sebagai bagian dari strategi mengambil simpati dari publik.

"Dia harus mengklarifikasi dengan Marquez tentang fakta bahwa dia yang menciptakan tensi di antara mereka. Itu terjadi di episode Argentina dan Assen dan mungkin pada akhirnya semua tak berakhir seperti sekarang," ujar Lorenzo, seperti dilansir Motosprint.

"Tapi Valentino memilih strategi yang lain. Jadi dia mendapat dampak yang berlawanan dari apa yang dia inginkan, kemudian menjadi buas," ucapnya.

Lorenzo menambahkan dia terkejut bisa masuk ke dalam perseteruan Rossi dengan Marquez yang berlangsung terus-menerus. Dia tidak mengerti kenapa kemudian dia menjadi subyek kritik setelah Rossi gagal menjadi juara dunia MotoGP 2015.

"Di hari-hari setelah berakhirnya kejuaraan, 80 persen dari yang ditulis, terutama di situs, telah menghina saya secara personal," ujar pembalap berjuluk X-Fuera ini.

"Saya tidak melakukan apa pun dengan apa yang terjadi di antara Rossi dan Marquez. Sejujurnya, saya tidak mengerti kenapa orang-orang marah dengan saya," tutur Lorenzo.

Sebelumnya, Lorenzo juga diberitakan kebingungan untuk memilih nomor apa yang bakal dipakai untuk motornya usai menjadi juara dunia MotoGP. Berita soal ini bisa dilihat di halaman sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nomor Motor Lorenzo

Juara dunia Moto GP, Jorge Lorenzo masih bingung untuk memilih nomor 1 atau 99 untuk motor yang dikendarainya pada Moto GP 2016. Seperti diketahui, juara Moto GP berhak gunakan nomor 1 di motornya, meski bukan sesuatu yang wajib.

Sejak 2012, juara Moto GP seperti enggan menggunakan nomor 1 di motor mereka. Ada semacam mitos, juara yang gunakan nomor 1 tak akan bisa juara lagi di musim berikutnya.

Itu sudah terjadi kepada beberapa pembalap. Marc Marquez dan Valentino Rossi tak pernah memakai nomor 1 saat mereka jadi juara. Marquez setia dengan nomor 93, sedangkan Rossi sudah melekat dengan nomor legendaris 46. Baca berita selengkapnya di sini...

3 dari 3 halaman

Rumor putus dengan Sponsor

Jorge Lorenzo membantah berita yang menyebutkan salah satu sponsornya, HJC memutus kontrak setelah dirinya ikut berkonflik dengan Valentino Rossi.

Sebelumnya beredar kabar bahwa produsen helm asal Korea Selatan itu marah dengan Lorenzo. Mereka kecewa karena Lorenzo tidak menunjukkan sikap sportif saat balapan.

Kabar itu semakin santer setelah Lorenzo tidak memakai helm khusus yang dibuat HJC saat memutari sirkuit Valencia usai memastikan juara. Padahal HJC sendiri punya kontrak berdurasi lima tahun dengan pembalap asal Spanyol itu. Baca berita selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.