Sukses

Chelsea v Manchester City: Final Kepagian

Pellegrini mengaku keberatan dengan penempatan jadwal putaran kelima Piala FA.

Liputan6.com, London - Manchester City akan bertandang ke markas Chelsea, Stamford Bridge, Minggu (21/2/2016) di babak kelima Piala FA. Selain pertaruhan nama besar, City berambisi memenangkan laga ini untuk menghindari tren negatif menyusul dua kekalahan beruntun yang dialami skuat asuhan Manuel Pellegrini ini.

City tentu tak ingin menelan tiga kekalahan beruntun setelah sebelumnya ditaklukkan Leicester City dan Tottenham.

The Citizens sebenarnya tidak memprioritaskan ajang ini. City lebih mengutamakan Premier League dan Liga Champions. "Kami ingin lolos ke perempat final Liga Champions," kata Pellegrini.

Pellegrini pantas ingin lebih fokus di liga. Ambisi mereka ingin meraih juara Liga Inggris saat ini mulai menghadapi hambatan. City saat ini tercecer di posisi 4 (47) selisih 6 poin dengan pamuncak klasemen Leicester City.

Pellegrini juga sebelumnya secara terang-terangan mengaku keberatan dengan penempatan jadwal putaran kelima Piala FA. Pasalnya, mereka kini hanya mempunyai jeda waktu tiga hari jelang bertandang ke markas Dynamo Kyiv pada babak 16 besar leg pertama Liga Champions.

Karena itu, Pellegrini menyatakan akan menurunkan pemain mudanya saat menghadapi Chelsea. Namun, pelatih asal Chile ini tetap akan memainkan beberapa pemain seniornya untuk penyeimbang tim.

Salah satunya Pablo Zabaleta. Pemain sarat pengalaman ini akan bertugas mengawal lini belakang City dari gempuran Chelsea, yang tak terkalahkan dalam 12 pertandingan domestik sejak kepergian Jose Mourinho.

“Chelsea salah satu favorit menjuarai Piala FA dan saya dengar Guus Hiddink menganggap laga ini layaknya final, jadi ada ekspektasi tinggi bagi mereka untuk memenangkan laga ini," ucap Zabaleta di laman resmi City.

City pernah mengalahkan Chelsea di kompetisi yang sama pada tahun 2014, dan kemenangan membanggakan di semifinal 2013.

Kondisi sebaliknya terjadi di tubuh Chelsea. The Blues siap menurunkan formasi terkuatnya setelah kekalahan 1-2 dari Paris Saint-Germain di ajang Liga Champions.

"Tidak banyak perubahan karena kita memandang semua kompetisi ini sangat serius," kata pelatih interim Chelsea, Guus Hiddink.

"Saya pikir [City] sedikit beruntung dalam pertandingan terakhir, namun memang tim besar selalu bereaksi," ujar Hiddink, yang pernah mengangkat trofi Liga Premier bersama Chelsea pada 2009.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, Chelsea sudah menunjukkan permainan bagus. Sebelum ditaklukkan PSG, Chelsea sukses melindas Newcastle 5-1, dan imbang melawan Manchester United.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini