5 Pemain Tertua dalam Sejarah Liga Champions

5. Edwin Van Der Sar, 40 tahun, 212 hari
FC Barcelona v Manchester United FC, 28/05/2011

Edwin van Der Sar memang gagal membawa Manchester United jadi juara Liga Champions musim 2010/11. Namun, saat tampil di final lawan Barcelona, 28 Mei 2011, kiper asal Belanda tampil jadi salah satu pemain tertua di Liga Champions.

Ketika itu, saat berdiri di bawah misar MU, di Stadion Wembley, London, tempat final berlangsung, usia Van Der Sar 40 tahun, 212 hari. Gawang Van Der Sar ketika itu harus kebobolan tiga kali oleh Pedro, David Villa, dan Lionel Messi.

Namun begitu, bersama MU, Van Der Sar sebelumnya sempat merasakan gelar juara, di musim 2007/08. Dia juga pernah memenangkan Liga Champions saat masih membela Ajax Amsterdam. Tepatnya, pada 1994/95 usai di final mengalahkan AC Milan.

Karier Van Der Sar memang lumayan gemilang. Selain bersama MU dan Ajax, dia juga lama membela Fulham dan Juventus. Van Der Sar juga 130 kali membela tim nasional Belanda.

4. David Weir, 40 tahun, 212 hari
Bursaspor v Rangers FC, 07/12/2010

David Weir termasuk terlambat terjun ke dunia sepak bola profesional. Dia baru mendapat kontrak profesionalnya saat berusia 22 tahun, bersama Falkirk di Liga Skotlandia.

Setelah sempat membela Heart of Midlothian, Weir mendapat kesempatan emas dikontrak klub Inggris, Everton. Bersama Everton namanya menjulang.

Weir lalu kembali ke kampung halamannya dan memperkuat Rangers pada 2007. Untuk Rangers, Weir baru mendapatkan debutnya pada usia 36 tahun!

Namun, bersama Rangers juga Weir berkesempatan tampil di ajang elite Liga Champions. Dan, rekor sebagai salah satu pemain tertua dia dapat saat membela Rangers lawan Bursaspor di fase grup musim 2009/10.

3. Alessandro Costacurta, 40 tahun, 213 hari
AEK Athens FC v AC Milan, 21/11/2006

Bersama Paolo Maldini, Mauro Tassotti, dan Franco Baresi, Alessandro Costacorta sempat lama membentuk batu karang di lini belakang AC Milan. The Dream Team, begitu ketika itu Milan dijuluki.

Di Milan sendiri, Costacurta tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak ketiga, dengan 458 laga di Seri A, atau total 660 laga. Bersama Milan tak kurang 23 gelar dia menangkan.

Kini, dia tercatat sebagai pemain tertua ketiga di Liga Champions, saat tampil membela Milan lawan AEK Athens, di fase grup musim 2006/07, 21 November 2006. Namun, peringkat ketiga milik Costacosrta ini terancam digeser Olexandr Shovkovskiy.

Kiper Dynamo Kyiv itu saat ini berusia 40 tahun, 341 hari. Jika dimainkan dalam laga lawan Manchester City, Kamis (25/2/2016) dini hari WIB, Costacorta resmi turun ke posisi keempat.

2. Mark Schwarzer, 41 tahun, 198 hari
Atletico Madrid v Chelsea FC, 22/04/2014

Posisi Mark Schwarzer di Chelsea sebenarnya bukan penjaga gawang nomor satu. Dia didatangkan The Blues pada sebagai pelapis kiper Petr Cech.

Pada semifinal pertama 2013/14 lawan Atletico Madrid, dia dimainkan pada menit ke-18 menggantikan Cech, yang cedera. Ketika itu, Schwarzer berusia 41 tahun, 198 hari.

Namun, posisi sebagai pemain tertua kedua sepanjang sejarah Liga Champions, sebenarnya sudah dia dapatkan di laga sebelumnya. Yaitu saat Chelsea menang 1-0 atas klub Rumania, Steaua Bucarest, 11 Desember 2013.

Di laga lawan Steaua ini, Schwarzer juga mencetak rekor sebagai pemain debutan tertua di ajang Liga Champions. Ketika itu, kiper asal Australia ini berusia 41 tahun.

1. Marco Ballotta, 43 tahun, 253 hari
Real Madrid CF v SS Lazio, 11/12/2007

Lazio adalah klub ke-11 dan klub terakhir yang pernah diperkuat penjaga gawang Marco Ballotta. Kiper kelahiran Casalecchio di Renoini, 3 April 1964 ini baru benar-benar pensiun dari lapangan hijau pada tahun 2008 di usia mendekati 45 tahun!

Tak urung, saat membela Lazio lawan Real Madrid di fase grup 2007/08, Ballotta tercatat sebagai pemain tertua sepanjang sejarah Liga Champions. Ketika itu, kiper berpostur kerempeng ini berusia 43 tahun, 253 hari.

"Semasa remaja saya dinasihati untuk menghasilkan penampilan terbaik. Itu terus saya lakukan hingga saya pensiun," Ballotta mengungkap rahasianya bisa terus merumput di usia senja. "Sebab, hanya dengan kerja keras kita bisa mendapatkan apa yang diinginkan."

Sayangnya, selama kariernya, tak banyak prestasi yang bisa dia hasilkan. Prestasi terbaiknya adalah saat memenangkan Serie A 1999/00 bersama Lazio dan Piala Winners 1992/93 bersama Parma.Ballotta tak sekalipun mendapatkan kesempatan membela tim nasional Italia.