Sukses

Rio Haryanto dan Beban Berat di Ajang Jet Darat

Namun, Rio Haryanto tidak mau memikirkan tekanan yang diterimanya dan tetap fokus dengan Manor Racing.

Liputan6.com, Barcelona - Pembalap asal Indonesia, Rio Haryanto, boleh dikatakan memulai debutnya di ajang Formula 1 dengan cerita-cerita kurang mengesankan. Sejak pertama kali menjalani tes pramusim Formula 1 di Barcelona bersama tim Manor Racing, Rio belum tampil maksimal.  

Hari pertama mengendarai mobil Manor Racing di tes pramusim, mobil Rio melintir di tikungan kelima, meski dia tetap bisa melanjutkan tesnya sampai selesai. Sehari berselang, Rio kurang beruntung. Mobil Rio melintir lagi di tikungan kelima dan sialnya, bagian belakang mobil Manor menabrak dinding pembatas.

Baca Juga

  • Cerita 7 Kegagalan Penalti Barcelona di La Liga
  • Berapa Harga Sasis Mobil F1 Rio Haryanto?
  • Kisah Rashford: dari Asal Pilih hingga The Next Ronaldo

Kemudian, dari tes pramusim di Barcelona yang kedua, Rio Haryanto berada di posisi ke-12 atau urutan buncit dengan catatan waktu 1 menit 27.625 detik. Meski belum membuat kemajuan, setidaknya Rio Haryanto masih memberi waktu yang berharga untuk Manor, setelah tidak bisa mengikuti sesi latihan di pagi hari, karena mobil MRT05 yang dipacunya mengalami kebocoran oli.

Belum lagi masalah pendanaan keikutsertaan Rio di Formula 1 yang masih ramai diperbincangkan di Tanah Air. Dana untuk Rio Haryanto tampil satu musim penuh sebesar 15 juta euro belum terkumpul. Hal ini bukan tidak mungkin menjadi beban bagi pembalap asal Solo ini.



Perdebatan besarnya uang untuk Rio dari APBN juga dipertanyakan oleh sejumlah pihak. Banyak yang menilai, lebih penting mengeluarkan dana ratusan miliar rupiah untuk cabang-cabang olahraga lain yang bisa lebih berprestasi. Skala prioritas Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait pengeluaran dana banyak dikritik.  

Namun, berbagai masalah yang dialaminya ketika tes pramusim tidak membuat mental Rio anjlok. Pembalap berusia 23 tahun ini malah mengaku sangat percaya diri bisa sukses melakoni debutnya di ajang balap jet darat ini.



Perkembangan positif memang diperlihatkan Rio Haryanto bersama Manor Racing, terutama dengan catatan waktunya yang terus membaik. Apalagi mobil yang dikendarai Rio juga terus mengalami perbaikan dalam hal kecepatan.

Mobil MRT05 yang dikendarai Rio dipoles para ahli F1, seperti Pat Fry (mantan kepala teknik McLaren dan Ferrari) hingga Nicholas Tombazis (eks desainer Ferrari). Rio berharap kerja keras timnya dapat dia maksimalkan dengan baik di lintasan.

"Mobil ini sudah lebih baik dari minggu lalu. Kami terus mencoba menemukan keseimbangan yang tepat agar mobil bisa mendapatkan kecepatan yang lebih baik. Tapi kami harus bekerja lebih keras untuk menemukan keseimbangan yang lebih baik lagi," ucap Rio.



Pada Jumat, 4 Maret 2016, pembalap berusia 23 tahun tersebut bakal menjalani simulasi lomba di Sirkuit Catalunya, Spanyol. Rio dijadwalkan mengikuti simulasi lomba sebanyak 50 lap, sebelum benar-benar turun balapan di F1 GP Australia pada 20 Maret 2016.

"Uji coba yang dilakukan sangat terbatas dan tiap tim hanya boleh mencoba satu mobil. Saya berusaha melakukan yang terbaik, demikian juga dengan tim," ujar Rio seperti dilansir F1i.

"Jujur saya membutuhkan simulasi balapan yang sesungguhnya sebelum seri perdana dimulai. Jadi hari ini mungkin kami akan melakukannya dengan maksimal," katanya menambahkan.



Dukungan dari Indonesia diharapkan menambah motivasinya untuk memberikan yang terbaik di lintasan balap. Beruntungnya, Rio Haryanto mengaku tetap fokus di balik kemudi mobil F1 dan tidak ingin beban itu menghalangi kerja kerasnya.

"Tanpa dukungan dari Indonesia, saya tidak akan berada di sini. Saya ingin melakukan pekerjaan ini dengan baik, jadi saya fokus pada tugas saya dan tidak terlalu memikirkan tentang tekanan," ucap Rio, seperti dilansir FormulaSpy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.