Sukses

Riwayat Kondom Olimpiade

Ketersediaan kondom selama perhelatan Olimpiade dari masa ke masa terus bertambah.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Ketika belum dimulai, Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sudah menyita perhatian dengan penyediaan kondom besar-besaran di kampung atlet. Sebanyak 450 ribu kondom disediakan panitia penyelenggara untuk sekitar 10.500 atlet selama 17 hari penyelenggaraan Olimpiade Rio.

Seperti dilansir USA Today, jumlah itu bila dirata-rata maka setiap satu atlet bisa mendapatkan 42 kondom. Jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dari Olimpiade 2012 di London, Inggris, yang hanya mencapai 150 ribu kondom.

Perenang asal Swiss, Alexandre Haldemann, yang belum lama tiba di Rio, dengan cepat menemukan fakta-fakta itu. Namun, Haldemann mengungkapkan, untuk mendapatkan kondom, para atlet mesti berinisiatif sendiri mendatangi tempat pengambilan.

"Semua orang  bicara bagaimana ada begitu banyak kondom untuk setiap atlet, tetapi mereka tidak begitu saja memberikan kepada Anda. Anda harus mendapatkannya sendiri, dan Anda dapat mengambil sebanyak yang Anda inginkan," tutur Haldemann.



Sebuah mesin berwarna hijau yang menyediakan banyak kondom terletak di hall yang menjual berbagai makanan. Lalu, di sejumlah lounge di perkampungan atlet juga diletakkan mesin-mesin tempat mengambil kondom secara cuma-cuma itu, lokasinya tidak tersembunyi.

"Anda harus mengubah hal itu (tempat penyediaan kondom), itu benar-benar menyulitkan. Saya hanya sekadar pergi, mendapatkan pasangan, kemudian meninggalkannya, jujur saja," ungkap atlet berkuda Selandia Baru, Clarke Johnstone.



Seperti dilaporkan CBC, sesungguhnya, atlet yang datang ke Olimpiade banyak fokus terhadap bagaimana meraih prestasi. Akan tetapi, di waktu sang atlet sudah tidak melakoni pertandingan atau menjelang hari-hari penutupan Olimpiade, penggunaan kondom biasanya meningkat. Suasana dan lingkungan mendukung penggunaan kondom.
 
Tidak hanya kondom, panitia penyelenggara Olimpiade Rio juga menyiapkan 175 ribu pelumas. Fasilitas kondom di perkampungan atlet sendiri sudah menjadi tradisi sejak Olimpiade Seoul 1988. Kala itu, hanya tersedia 8.500 kondom.

Empat tahun kemudian di Olimpiade Barcelona 1992, tersedia hingga 90 ribu kondom. Lalu, delapan tahun lalu saat Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade, panitia menyediakan 100 ribu kondom untuk para atlet. Di Atlanta 1996, jumlahnya sempat menurun yakni hanya 15 ribu kondom.



Rekor di Olimpiade London 2012 yang mencapai 150 ribu kondom dipecahkan oleh Olimpiade Rio tahun ini. Jumlah 450 ribu kondom yang disediakan di perkampungan atlet Olimpiade Rio, 100 ribu di antaranya merupakan kondom perempuan.  

Kondom di Rio terbuat dari lateks alami Hutan Amazon. Perusahaan bernama Natex, perusahaan milik pemerintah Brasil yang memproduksi kondom ini. Pabrik pembuat kondom ini terletak di pedalaman Amazon dan memakai tenaga dari para penduduk pedalaman Amazon, dengan tujuan agar mereka tidak lagi untuk melakukan penebangan liar pohon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.