Sukses

Thohir Berharap Medali Lifter Yuni Jadi Penyemangat Atlet Lain

Ketua KOI Erick Thohir bangga dengan pencapaian yang diraih lifter Sri Wahyuni.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Kontingen Indonesia mendapat medali pertama di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat lifter putri Sri Wahyuni Agustiani. Yuni --sapaan karib Sri Wahyuni- yang tampil di kelas 48 kilogram berhasil meraih medali perak setelah sukses mengangkat beban seberat 192 kilogram, Minggu (7/8/2016) pagi WIB.

Sukses ini tentu saja membuat bangga semua pihak, termasuk Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir. Presiden Inter Milan ini, yang menyaksikan pertandingannya secara langsung, langsung memberikan ucapan selamat kepada Yuni.

"Semoga hal ini menjadi pemacu bagi atlet Indonesia lainnya yang masih akan bertanding di Olimpiade Rio,” kata Erick.

’’Sebagai Ketua KOI saya berharap agar blueprint olahraga Indonesia segera terbentuk dan menjadikan prestasi Olimpiade sebagai tujuan utama olah raga negara kita," kata Erick.

Selanjutnya, Erick juga menyinggung atlet-atlet lain yang membela Indonesia di Olimpiade. Dia berharap setiap atlet terus fokus dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

"Terima juga kasih kepada Pemerintah, Presiden Jokowi, Menpora Imam Nahrawi, yang telah berani memberikan terobosan bonus yang besar dan menjamin kesejahteraan pada atlet peraih medali di Olimpiade," ujar Erick.

Lifter Sri Wahyuni
Seperti diberitakan sebelumnya, final angkat besi putri kelas 48 kg berlangsung seru. Dari 12 kontestan di grup A, atlet Asia berhasil menguasai total angkatan baik di snatch atau clean and jerk. Sri Wahyuni terus menguntit Sopita Tanasan dalam perburuan total angkatan.

Yuni kalah dari lifter Thailand, Sopita Tanasan yang berhasil mengangkat beban total 200 kg. Sedangkan medali perunggu direbut atlet jepang, Hiromi Miyake melakukan total angkatan 188 kg pada final kelas 48 kg.

Di saat penentuan clean and jerk, Sri Wahyuni mencoba untuk melewati total angkatan Sopita. Dia mencoba angkat beban 115 kg sebanyak dua kali. Sayang, usahanya itu tetap gagal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini