Sukses

MotoGP: Thailand Telikung Sirkuit Jakabaring?

Thailand tertarik gelar MotoGP 2018 di Sirkuit Internasional Chang

Liputan6.com, Bangkok - Thailand memberikan sinyal bakal memasukkan Sirkuit Internasional Chang di Buriram pada kalender MotoGP 2018. Mereka melakukannya setelah sukses menggelar Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK).

Dorna Sports selaku otoritas tertinggi balap besi mengatakan, menjadi tuan rumah seri dunia akan berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi lokal. Prospek tersebut membuat sejumlah negara Asia tertarik mendatangkan sirkus MotoGP.

Salah satu yang begitu ngotot untuk menghadirkan Valentino Rossi dan kawan-kawan adalah Indonesia. Namun, Sirkuit Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, yang dipersiapkan masih terbentur masalah perizinan yang berkaitan dengan detail engineering design (DED).

Di tengah ketidakjelasan itu, Thailand mencuri perhatian Dorna Sports dengan mempresentasikan keberhasilan mereka menggelar WSBK. Bahkan, sejak memperkenalkan ajang balap ini pada 2015, mereka terus mengalami peningkatan jumlah penonton.

Belum lagi ditambah data bahwa Thailand merupakan salah satu pasar pertumbuhan terbesar untuk penjualan sepeda motor. Singkat kata, Direktur Sirkuit Internasional Chang, Tanaisiri Chanvitayarom, mengklaim kontrak penyelenggaraan MotoGP di Negeri Gajah Putih dijadwalkan akan ditandatangani pada pertengahan 2017.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Thailand akan jadi tuan rumah seri MotoGP ketiga di Asia setelah Sepang (Malaysia) dan Motegi (Jepang). "Tentu saja kita ingin memiliki balapan MotoGP, yang merupakan agenda kami sejak tahun lalu. Itulah salah satu alasan mengapa kami telah membangun sirkuit," jelas Chanvitayarom dikutip Speedweek.

"Untuk mendapatkan MotoGP, Anda membutuhkan dukungan dari pemerintah. Karena itu butuh biaya tinggi dan uang yang banyak. Hal ini tidak dapat dicapai dengan sponsor saja mengingat negara Thailand dan Buriram memiliki latar belakang yang berbeda. Jadi pariwisata dan ekonomi lokal dapat ditingkatkan. Yang membedakan kami dengan negara lain adalah kami perlu banyak dukungan," tutup Chanvitayarom. (David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini