Sukses

Presiden Munchen Komentari Rencana Kepindahan Neymar ke PSG

Rencana PSG merekrut Neymar mendapat komentar dari Presiden Bayern Munchen.

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Barcelona, Neymar ramai diperbincangkan akan meninggalkan klubnya musim ini. Pemain asal Brasil ini disebut-sebut akan hengkang ke klub Prancis Paris Saint Germain.

Terkait dengan itu, Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness, menyindir rencana Paris Saint-Germain merekrut Neymar dari Barcelona. Hoeness menganggap PSG sebagai tim yang lemah.

PSG bersiap memecah rekor transfer dunia dengan menebus klausul pelepasan Neymar seharga 222 juta euro (Rp 3,44 triliun). PSG mengklaim ingin merekrut Neymar agar klubnya dapat berkompetisi dengan klub-klub raksasa Eropa. 

Akan tetapi, Uli Hoeness tidak setuju dengan anggapan tersebut. Menurutnya, pengeluaran besar-besaran seperti itu justru menunjukkan PSG tidak memiliki tim yang kuat pada musim lalu.

"Mengeluarkan dana sebesar itu menunjukkan kelemahan mereka. Jika saya mengeluarkan banyak uang tetapi gagal memenangi apa pun, berarti hal tersebut tidak bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, saya tidak tertarik (mengeluarkan dana besar)," kata Hoeness seperti dilansir FourFoutTwo.

"Tidak semua transfer mahal merupakan yang terbaik,tapi mereka lebih sering melakukannya. Menurut saya, ketika nilai transfer telah mencapai 100 juta euro (Rp 1,55 triliun) hingga 200 juta euro (Rp 3,1 triliun), kami harus menemukan cara sendiri," lanjutnya.

Pada bursa transfer musim panas 2017, Bayern Munchen mengeluarkan dana 63,3 juta euro (Rp 982 miliar) untuk mendatangkan lima pemain, yakni Corentin Tolisso, Niklas Sule, James Rodriguez, Serge Gnabry, dan Sebastian Rudy.

Dari kelima pemain itu, Corentin Tolisso menjadi pemain termahal yang dibeli Bayern Munchen. Gelandang asal Prancis tersebut datang dari Olympique Lyon dengan banderol 41,5 juta euro (Rp 643 miliar).

Sumber: FourFourTwo

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.