Sukses

3 Alasan Liverpool Bisa Juara Liga Inggris 2017/18

Liverpool merupakan salah satu tim bersejarah di Inggris.

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool merupakan salah satu tim bersejarah di Inggris. The Reds --sebutan Liverpool-- sudah mengumpulkan 18 trofi di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Namun sayangnya, Liverpool sudah 27 tahun tak mampu menjadi yang terbaik di Liga Inggris. Mereka terakhir kali menjadi juara pada musim 1989/90.

Menyambut musim 2017/18, The Reds punya ambisi besar. Mereka ingin membawa pulang trofi Liga Inggris ke Anfield Stadium.

Ambisi mereka bisa dilihat dari geliar transfer dalam beberapa musim terakhir. Liverpool mendatangkan Roberto Firmino, Mohamed Salah, Dominic Solanke, dan Georginio Wijnaldum untuk meraih gelar Liga Inggris.

Ada tiga alasan Liverpool pantas menjadi juara Liga Inggris musim 2017/18. Apa saja itu? Simak di halaman selanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Statistik Klopp di Tahun Ketiga

Nama Jurgen Klopp mulai populer saaj Borussia Dortmund meminangnya dari Mainz 05 pada Juli 2008. Sejak saat itu, Klopp terus melakukan perubahan terhadap salah satu tim Jerman yang pernah nyaris bangkrut tersebut. Kebijakan dalam mendatangkan bintang-bintang berharga mahal ditiadakan.

Sebaliknya, pemain-pemain bergaji besar yang terus menguras brankas keuangan Dortmund justru dilego. Taktik ini cukup berhasil. Perlahan tapi pasti, Dortmund mulai menjadi raksasa sepak bola Jerman.

Klopp baru bisa mempersembahkan gelar di tahun ketiganya bersama Dortmund. Dia berhasil memenangkan Bundesliga pada musim 2010/11.

Melihat statistik tersebut, musim 2017/18 merupakan tahun ketiga Klopp menangani Liverpool. Pria asal Jerman itu menjadi pelatih Liverpool sejak Oktober 2015.

3 dari 4 halaman

Gegenpressing

Sejak kedatangan Jurgen Klopp, Liverpool mempunyai pola permainan yang berbeda dengan tim Inggris lainnya. The Reds mengandalkan gegenpressing.

Gegenpressing atau counter, pressing merupakan pola permainan yang mewajibkan para pemainnya menekan jauh di area lawan dengan harapan merebut bola dan langsung melakukan serangan. Klopp sedang mencoba untuk memperkenalkan gaya bermain ini di Anfield.

Pola ini bisa membungkam Chelsea yang statusnya sebagai juara bertahan Liga Inggris. Ketika itu, Liverpool menang 3-1, November 2015. Para pemain Liverpool berhasil melakukan 10 tekel dan sembilan intersep di lini pertahanan Chelsea.

Pada Liga Inggris musim lalu, Liverpool tidak menelan kekalahan dari lima tim besar, Chelsea, Manchester United, Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur berkat taktik gegenpressing. The Reds mencatatkan lima kemenangan dan lima hasil imbang.

4 dari 4 halaman

Pergerakan Lincah Firmino

Pada Liga Inggris musim lalu, Roberto Firmino merupakan mesin gol sekaligus kreator serangan Liverpool. Dia mencetak 11 gol dan menciptakan 76 peluang, tujuh di antaranya menjadi gol.

Firmino bisa bermain sebagai seorang winger, atau target man dalam formasi 4-3-3. Klopp memberi kebebasan kepada Firmino untuk mengisi pos dalam permainan.

Posisi aslinya yang seorang gelandang serang juga kerap kali turun jauh ke pertahanan sendiri. Ini membuat Coutinho dan Mane mendapat suplai bola maksimal.

Firmino bisa memulai serangan dari manapun. Pergerakan lincahnya yang selalu mengikuti bola membuat Daniel Sturidge sering terpinggirkan. Firmino bisa bergerak bebas dari sisi sayap maupun tengah. Lihat Skema berikut.

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.