Sukses

Ronaldo, Si Bocah Cengeng Itu Kini Menjadi Pemain Terhebat

Ronaldo lahir di Funchal, Madeira, sebuah pulau yang letaknya 540 mil barat daya dari ibu kota Portugal, Lisbon.

Liputan6.com, Madrid - Masih ingat dengan tangisan Cristiano Ronaldo saat di final Piala Eropa 2016? Ketika itu, dia tidak bisa melanjutkan pertandingan final usai ditekel pemain Timnas Prancis, Dimitri Payet.

Kebiasaan cengeng Ronaldo itu rupanya sudah sejak kecil. Dikutip dari The Sun, Ronaldo mengungkapkan cerita masa kecilnya saat mencoba mewujudkan mimpi menjadi pesepak bola terkenal.

Ronaldo lahir di Funchal, Madeira, sebuah pulau yang letaknya 540 mil barat daya dari ibu kota Portugal, Lisbon. Meski jauh dari peradaban kota, Ronaldo tetap punya mimpi besar, sama seperti anak lainnya.

Pada tahun 1997, saat masih berusia 11 tahun, Ronaldo harus meninggalkan keluarganya, dia pergi jauh dari Funchal. Dia harus mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola dengan bergabung bersama akademi Sporting Lisbon.

"Sepak bola sudah memberikan saya segalanya. Tapi sepak bola juga membuat saya jauh dari rumah saat saya belum siap. Ketika berusia 11 tahun, saya harus meninggalkan pulau untuk belajar di akademi Sporting Lisbon. Itu merupakan keputusan sulit untuk saya," kata Ronaldo.

"Saya berpikir, sepertinya tidak mungkin orang tua bisa berkomunikasi dengan saya. Tapi itu adalah kesempatan saya untuk mengejar mimpi. Mereka mengizinkan saya pergi, tapi di akademi saya menangis setiap hari karena merindukan orang tua," ujarnya.

Kesempatan berjumpa dengan orang tua sangat minim untuk Ronaldo. Akademi Sporting Lisbon hanya mengizinkan orang tua para pemain berkunjung dalam empat bulan sekali.

"Saya tidak mengenal seseorang. Saya merasa sangat kesepian. Saya sangat merindukan mereka dan itu membuat hati saya sangat sakit," ucap Ronaldo.

 

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ronaldo Diremehkan

Selain rindu dengan orang tuanya, pria yang kini berusia 32 tahun itu sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman di akademi Sporting Lisbon. Ronaldo juga mengaku sulit berkomunikasi.

"Saya masih di portugal, tapi rasanya seperti pindah ke negara lain. Aksen membuat bahasa menjadi berbeda, budaya juga beda," kata bintang Real Madrid tersebut.

"Saya ingat, saat pertama kali datang, ada seorang anak yang berteriak ke arah saya: 'Lihat yang dia lakukan? Dia seperti binatang'," ujar Ronaldo.

3 dari 3 halaman

Karier Cemerlang Ronaldo

Perjuangan dan air mata Ronaldo tak terbuang percuma. Bakatnya tercium Sir Alex Ferguson, manajer legendaris Manchester United (MU), pada 2003.

Sejak dibeli MU, nama Ronaldo melambung tinggi. Dia berhasil memenangkan Liga Champions dan trofi Ballon d'Or pertamanya bersama MU.

Enam musim bersama klub berjulukan Setan Merah tersebut, Ronaldo mencatatkan 292 penampilan di semua kompetisi. Dia berhasil mencetak 118 gol.

Pada 2009, Ronaldo bergabung dengan Real Madrid, hingga sekarang. Bersama Real Madrid, dia berhasil mencetak 411 gol dari 401 pertandingan di semua kompetisi.

Kariernya bersama Timnas Portugal pun tak kalah cemerlang. Dia mampu mempersembahkan trofi Piala Eropa pada 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.