Sukses

3 Legenda Sepak Bola yang Pensiun Tahun Ini

Ada beberapa bintang lapangan hijau yang gantung sepatu.

Liputan6.com, Roma - Dunia sepak bola akan kehilangan beberapa legendanya tahun ini. Pasalnya, para legenda tersebut memutuskan untuk gantung sepatu.

Yang terbaru adalah Andrea Pirlo. Pemain asal Italia itu mengumumkan akan pensiun setelah kompetisi MLS selesai akhir tahun nanti.

Pirlo merasa sudah tak mampu lagi untuk mengikuti ritme permainan yang semakin dinamis. Apalagi gelandang New York City itu telah berusia 38 tahun.

"Pemain muda harus bermain. Pada usia 38 tahun memang tepat memberikan ruang kepada pemain yang lebih muda. Saya tak marah," ucap Pirlo.

"Saya masih belum tahu selanjutnya bagaimana. Saya punya beberapa ide, tapi akan kembali ke Italia pada bulan Desember. Ada waktu untuk memutuskannya," ujar gelandang asal Italia tersebut.

Lalu, siapa saja pemain legenda lain yang memutuskan pensiun tahun ini. Berikut ulasannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Francesco Totti

Sama seperti Pirlo, Totti merupakan legenda sepak bola Italia. Ia sendiri mendapat julukan "Pangeran Roma" selama menjadi pemain.

Totti merupakan salah satu pemain paling setia pada era sepak bola modern. Ia tak pernah membela klub lain kecuali AS Roma.

Sementara bagi timnas, ia telah menyumbangkan gelar Piala Dunia 2006. Namun, Totti memutuskan pensiun musim panas kemarin saat berusia 40 tahun.

3 dari 4 halaman

Philipp Lahm

Lahm merupakan salah satu legenda Bayern Munchen dan timnas Jerman. Ia mampu menyumbangkan banyak gelar bagi klub dan negaranya tersebut.

Puncaknya, ia meraih treble winner bersama Munchen pada musim 2012/2013. Sementara bersama Jerman, ia mampu menyumbangkan Piala Dunia edisi terakhir.

Menariknya, Lahm justru memutuskan mundur pada akhir musim lalu. Banyak yang menyayangkan keputusannya karena ia masih berusia 33 tahun.

4 dari 4 halaman

Dirk Kuyt

Kuyt merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Belanda. Ia selalu menjadi pilihan utama di mana pun ia bergabung.

Prestasi tertinggi Kuyt adalah meraih double winners bersama Feyenoord musim lalu. Bahkan, tiga hari sebelum pensiun, ia mencetak hattrick sekaligus memastikan gelar Eredivisie untuk klubnya.

Meski belum membawa Belanda juara di turnamen besar, ia mampu membawa Tim Oranye finis runner-up pada Piala Dunia 2010, dan tempat ketiga pada 2014.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.